Respons Kemenkes Usai Dekan FK Unair Dicopot karena Tolak Wacana Dokter Asing
Kemenkes tegaskan tidak terlibat dalam pemberhentian dekan FK Unair, Budi Santoso yang dicopot dari jabatannya karena tolak wacana dokter asing.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Menolak wacana pemerintah yang ingin mendatangkan dokter asing ke Indonesia, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Budi Santoso dicopot dari jabatannya.
Hal ini diketahui dari pesan yang beredar di WhatApps.
"Assalamualaikum wr wb, Bpk ibu Dosen FK. Unair, per hari ini sy diberhentikan sebagai Dekan FK. Unair, sy menerima dengan lapang dada dan ikhlas, Mhn maaf selama sy memimpin FK. Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK. Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang, Aamiin3x , salam hormat untuk guru, semior dan sejawat semuanya ," tulis pesan tersebut yang beredar pada Rabu (4//7/2024).
Ia pun membenarkan isi pesan tersebut.
"Benar saya diperhentikan per hari ini," ujar Budi kepada wartawan.
Budi menduga, penyebab pencopotan jabatan itu masih terkait dengan responsnya yang menolak wacana dokter asing.
"Iya proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu (pernyataan dokter asing)," kata dia.
Baca juga: Pakar Kritik Wacana Menkes Impor Dokter Asing: Bereskan Dahulu soal Stunting
Adapun proses pemanggilan dirinya oleh rektor terjadi pada Senin lalu.
Ia mengaku, menerima keputusan tersebut.
"Karena rektor pimpinan saya dan ada perbedaan pendapat dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi kalau saya menyuarakan hati nurani. Saya pikir kalau semua dokter ditanya apa rela ada dokter asing saya yakin jawabannya tidak," ungkap dia.
Respons Kemenkes
Melalui Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi memastikan, pihaknya tidak terlibat dalam pemberhentian dekan FK Unair itu.
Pihaknya mengklaim hal itu menjadi wewenang internal Universitas Airlangga.
"Tidak ada hubungan dengan Kemenkes , itu masalah internal Unair dan mungkin bisa klarifikasi lanjut dengan pihak rektorat Unair," kata Nadia.