Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Kesehatan

Berikut Cara Mencegah dan Merawat Gangguan Muskuloskeletal Ketika Olahraga

Gangguan muskuloskeletal akan membuat gerak dalam kegiatan sehari-hari seperti saat berjalan, angkat benda, hingga duduk menjadi terbatas.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Berikut Cara Mencegah dan Merawat Gangguan Muskuloskeletal Ketika Olahraga
Freepik
ilustrasi olahraga. Gangguan muskuloskeletal akan membuat gerak dalam kegiatan sehari-hari seperti saat berjalan, angkat benda, hingga duduk menjadi terbatas. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA-- Sistem muskuloskeletal berupa otot, tulang, sendi, ligamen, saraf di tubuh menjadi hal penting untuk diperhatikan.

Gangguan muskuloskeletal akan membuat gerak dalam kegiatan sehari-hari seperti saat berjalan, angkat benda, hingga duduk menjadi terbatas.

Baca juga: Dokter Bagikan Manfaat Olahraga pada Ibu Hamil: Mempermudah Persalinan

Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak memahami cara pencegahan dan upaya perawatannya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Ditambah lagi, gangguan muskuloskeletal memiliki beragam jenis yang disebabkan berbagai faktor internal maupun eksternal.

Gangguan ini membutuhkan penanganan yang benar untuk mengembalikan fungsi dari tulang hingga sendi.

Salah satu gangguan muskuloskeletal adalah cedera yang dialami selama aktivitas olahraga sering kali terjadi secara mendadak. Hal ini bisa terjadi melalui berbagai mekanisme, tergantung pada jenis olahraga, intensitas aktivitas, hingga kondisi fisik atlet.

Beberapa yang sering terjadi antara lain rupture ligament, patah tulang, kerusakan tulang rawan, hingga tendinitis atau peradangan pada tendon (penghubung antara tulang dan otot).

Berita Rekomendasi

Penanganan yang tepat dan pencegahan cedera sangat penting guna menjaga kesehatan dan performa atletik lewat pendekatan multidisipliner, seperti ortopedi dan fisioterapis.

Dokter Spesialis Ortopedi, Konsultan Hip & Knee, Sport Medicine RS Pelni Dr Fajar Mahda, SpOT (K) mengatakan, penanganan cedera ortopedi bagi atlet memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi untuk memastikan pemulihan yang cepat dan mengurangi resiko cedera berulang.

Saat mengalami cedera, akan ada penanganan awal yang dilakukan, yakni Rest (istirahat), Ice (kompres es batu untuk hilangkan peradangan), Compression (pembalutan), dan Elevation (pengangkatan).

"Cedera saat olahraga sendiri memerlukan rehabilitasi fisik untuk memperkuat otot, meningkatkan fleksibilitas, dan mengembalikan fungsi normal lewat fisioterapi. Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan rutin demi memantau kemajuan dan menyesuaikan program perawatan," kata dia dalam peluncuran Orthopedic center di RS Pelni Jakarta, Selasa (16/7/2024)

Guna menghindari cedera olahraga, selain menjaga muskuloskeletal, penting juga memperhatikan kesehatan jantung lewat cek kekuatan jantung dan paru (CPET).

Teknologi ini memungkinkan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan jantung dalam menyerap oksigen.

Adapun upaya lain dalam mencegah cedera dengan cara mengetahui kondisi badan melalui kekuatan otot dan sendi lewat sport fisioterapi.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas