Picu Kematian Tertinggi, Siapa Saja yang Perlu Skrining Kanker Paru?
Sampai saat ini, kanker paru masih menjadi kanker dengan jumlah kematian tertinggi di dunia. Berikut adalah dua kelompok yang perlu melakukan skrining
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Tindakan ini hanya memerlukan sayatan kecil (sekitar 1-2 sentimeter) sehingga menjadikan risiko nyeri dan infeksi luka pasca-bedah jauh berkurang.
Dengan demikian, dokter spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskular dapat melakukan tindakan yang lebih akurat.
“Prosedur dengan menggunakan kamera video yang mengirimkan gambar real-time dari dalam dada melalui endoskopi, memungkinkan dokter untuk melihat dan bergerak dengan presisi di dalam rongga dada tanpa membuat sayatan besar,” jelas dia.
Dokter Hadibrata menyebut bahwa tidak semua kasus kanker paru memenuhi syarat untuk tindakan berbasis teknologi ini.
Setiap pasien memiliki kondisi yang berbeda dan dokter akan mengevaluasi setiap kasus secara individu, termasuk lokasi dan stadium kanker, sebelum menentukan apakah prosedur ini adalah metode yang tepat untuk pasien tersebut.
Ada beberapa kriteria yang harus dipertimbangkan saat menentukan apakah seseorang cocok untuk menjalani tindakan ini seperti lokasi dan ukuran tumor, stadium kanker, kondisi fisik pasien maupun riwayat medis pasien.
“Kami berfokus dalam menyediakan perawatan dan prosedur terkini bagi pasien kanker paru melalui penerapan teknologi terbaru dan kerja sama tim multidisiplin dalam penanganan kanker paru,” ujar dr. Hadibrata.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.