Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Gejala Kanker Pankreas Tak Terlihat Ditahap Awal, Berikut Hal yang Harus Diwaspadai?

Kanker pankreas menjadi salah satu jenis kanker yang mematikan, karena sering kali pasien terdiagnosis pada tahap lanjut dan sudah sulit diobati.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
zoom-in Gejala Kanker Pankreas Tak Terlihat Ditahap Awal, Berikut Hal yang Harus Diwaspadai?
Bet_Noire
Ilustrasi kanker 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA – Mendengar kata kanker terasa menakutkan apalagi jika sudah divonis oleh dokter.

Kanker pankreas misalnya, menjadi salah satu jenis kanker yang mematikan.

Mengapa? Karena sering kali pasien terdiagnosis pada tahap lanjut dan sudah sulit diobati.

Adapun pankreas salah satunya berfungsi untuk memproduksi hormon dan enzim yang diperlukan untuk mencerna makanan. 

Namun, ketika sel-sel di pankreas mulai tumbuh secara tidak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan pembentukan tumor yang ganas, yang dikenal sebagai kanker pankreas.

Kanker pankreas ini gejalanya tidak spesifik dan sulit dideteksi atau tidak terlihat pada tahap awal.

BERITA REKOMENDASI

Gejala yang mungkin muncul termasuk nyeri perut, penurunan berat badan, gangguan pencernaan, dan kulit menjadi kuning. 

"Pada banyak kasus sering ditemukan pasien sudah memasuki tahap lanjutan,” sebut Dokter spesialis bedah digestif RS MRCCC Siloam Semanggi DR. dr. Wifanto Saditya Jeo, Sp.B-KBD di Jakarta ditulis Rabu (31/7/2024).

Lalu apa yang bisa dilakukan saat terdiagnosa kanker pankreas?

Baca juga: Tidak Hanya Dialami Lansia, Kanker Pankreas Bisa Terjadi Pada Orang Muda, Ketahui Penyebabnya 

Dokter Wifanto menerangkan, meski sulit diobati kanker pankres memiliki prosedur bedah alternatif yang bisa dilakukan berupa Whipple surgery. 

Prosedur Whipple sendiri adalah bedah yang bertujuan untuk mengangkat tumor yang berlokasi di kepala pankreas. 


Tindakan ini biasanya menjadi pilihan ketika tumor belum menyebar ke organ lain di sekitar pankreas. 

Nantinya dokter spesialis bedah akan mengangkat bagian dari pankreas, bagian pertama usus kecil (duodenum), sebagian saluran empedu, dan kantong empedu. 

Pada beberapa kasus, sebagian dari lambung atau tubuh pankreas juga dapat diangkat.

"Operasi bedah ini kompleks dan memerlukan tim bedah terampil serta fasilitas medis yang memadai. Rata-rata untuk operasi ini, memerlukan waktu 6-8 jam," jelas dia.

Sebelum operasi dimulai, pasien akan menjalani serangkaian tes diagnostik dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi kesehatan mereka secara keseluruhan. 

Persiapan pra-operasi lain yakni seperti puasa makan dan minum sebelum operasi.

Pasien akan diberikan anestesi umum untuk memastikan mereka tertidur selama operasi.

Setelah itu tim bedah akan membuat sayatan kecil (laparoskopi) pada perut untuk mengakses organ-organ yang terlibat dalam prosedur. 

Sayatan ini biasanya dibuat di bagian tengah atau kanan atas perut untuk mengevaluasi sejauh mana tumor menyebar dan harus diangkat dari pankreas, duodenum (bagian pertama usus kecil), saluran empedu, dan kantong empedu.

Jika tumor terlokalisasi di kepala pankreas, maka dapat diangkat. 

Setelah pengangkatan organ-organ yang terkena tumor, langkah selanjutnya adalah melakukan rekonstruksi atau penyambungan kembali organ-organ yang tersisa. 

Ini melibatkan proses menyambungkan usus, saluran empedu, dan pankreas dengan hati-hati untuk memastikan kelancaran aliran makanan dan cairan pencernaan.

Perawatan luka yang tepat sangat penting untuk memastikan penyembuhan yang optimal dan mencegah infeksi.

Meskipun Whipple surgery merupakan prosedur yang penting, namun tidak terlepas dari risiko dan komplikasi. 

Risiko yang mungkin timbul adalah perdarahan, infeksi, gangguan pencernaan, diabetes, kebocoran pada sambungan usus atau saluran empedu, serta penurunan berat badan yang signifikan.

”Dengan adanya risiko-risiko dan komplikasi pasca-operasi, penting bagi pasien untuk betul-betul memilih rumah sakit terbaik dalam penanganannya, baik secara tim medis ataupun sarana pendukung. RS kami bisa menjadi salah satu alternatif pilihan yang tepat untuk penanganan kanker pankreas,” ujar dr. Wifanto.

Proses Pemulihan Pasca-Operasi

Biasanya, pasien akan menjalani rawat inap di rumah sakit selama beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kondisi individu dan kompleksitas operasi.

Selama masa pemulihan ini, pasien mungkin memerlukan obat pereda nyeri, diet khusus yang mudah dicerna, serta pemantauan ketat dari tim medis.

Selain itu, perawatan luka juga sangat penting untuk mencegah infeksi dan memastikan penyembuhan yang optimal. 

Pasien perlu mematuhi instruksi dokter dan mengikuti program rehabilitasi yang direkomendasikan untuk memulihkan kekuatan dan kesehatan secara bertahap.

Dengan dukungan yang tepat dari tim medis dan keluarga, pasien dapat menghadapi proses ini dengan lebih baik dan memperoleh hasil yang optimal.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas