Mayoritas Mpox di Indonesia Clade II, Tertular karena Kontak Seksual Sesama Jenis
Mayoritas penularan Mpox di Indonesia didominasi varian Clade II yakni menyebarnya virus dari kontak seksual sesama jenis.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA -- Mayoritas penularan Mpox di Indonesia didominasi varian Clade II.
Belum terdeteksi clade I, baik 1a maupu 1b.
Dr. dr. Prasetyadi Mawardi, SPKK(K), dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) mengatakan, clade I memiliki angka fatalitas rate-nya lebih tinggi dibanding Clade II.
Baca juga: Antisipasi Penularan Mpox dari Luar Negeri, Kemenkes Perketat Pintu Masuk Negara
Clade I biasanya disebabkan oleh close contact (kontak erat), tidak melulu seksual kontak.
"Mpox ini menyerang kulit, kalau dicurigai terinfeksi Mpox dan muncul gejala lesi di kulit jangan memencet atau menggaruk. Biarkan lesi tersebut. Sebab, lesi tersebut, baik yang basah maupun yang sudah mengering, berpotensi menularkan virus," jelas dia dalam temu media pada Minggu (18/8/2024).
Selain itu, pasien juga tidak boleh berbagi barang-barang pribadi seperti handuk dan pakaian.
Baca juga: Satu Warga Pakistan Dikonfirmasi Terjangkit Virus Mpox, Strain Virus Belum Diketahui
Apabila terdapat benjolan atau bintil dan mengalami luka atau erosif, sebaiknya segera diberi obat.
Clade Mpox virus ada dua, clade I berasal dari Afrika Tengah (Congo Basin) dengan subclade 1a.
Subclade 1a ini memiliki case fatality rate (CFR) lebih tinggi daripada clade lain dan ditularkan melalui beberapa mode transmisi.
Sementara itu, subclade 1b ditularkan sebagian besar dari kontak seksual dengan CFR 11 persen.
Berbeda dengan Clade I, Clade II berasal dari di Afrika Barat dengan subclade IIa dan IIb dengan CFR 3,6 persen.
Clade II memiliki CFR rendah dengan kasus sebagian besar berasal dari kontak seksual pada saat wabah pada 2022.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengumumkan data kasus konformasi Monkeypox (Mpox) terbaru di Indonesia.
Merujuk data dari 7 Agustus 2022- 6 Agustus 2024, hingga Sabtu (17/8/2024), terdapat 88 kasus konfirmasi Mpox.
Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono, MARS mengatakan, dari 88 kasus yang dikonfirmasi, sebanyak 54 kasu seluruhnya varian Clade IIB.
"Clade II ini mayoritas menyebarkan wabah Mpox pada Tahun 2022 hingga saat ini dengan fatalitas lebih rendah dan ditularkan sebagian besar dari kontak seksual," ujar Plh. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes RI dr. Yudhi Pramono, MARS.
Mpox menular melalui kontak langsung dengan ruam bernanah di kulit, termasuk saat berhubungan seksual.
"Orang yang berhubungan seks dengan banyak pasangan dan berganti-ganti berisiko tinggi tertular Mpox. Kelompok risiko utama adalah laki-laki yang melakukan seks dengan sejenis," tutur dr. Yudhi.