Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Kesehatan

Sering Makan Junk Food, Anak Bisa Kurang Gizi

Junk food merupakan makanan yang diproses dengan kandungan kalori tinggi, namun rendah nutrisi. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
zoom-in Sering Makan Junk Food, Anak Bisa Kurang Gizi
COMMUNITYTABLE.COM
Ilustrasi. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagian anak menjadikan junk food sebagai makanan favorit mereka.

Jika itu dibiarkan, tentu saja sangat mencemaskan, karena dapat berdampak pada tumbuh kembang anak. Mereka terancam mengalami kurang gizi atau malnutrisi.




Sebab junk food merupakan makanan yang diproses dengan kandungan kalori tinggi, namun rendah nutrisi. 

Baca juga: Konsumsi Junk Food pada Anak Picu Sindrom Metabolik, Efeknya Muncul setelah Dewasa

Menurut Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dodik Briawan makan junk food jangan jadi kebiasaan buat anak. 

Karena konsumsi junk food berlebihan lambat-laun bisa berujung kekurangan nutrisi pada anak. 

Lebih lanjut Prof Dodik pun menjelaskan bagaimana kaitan junk food dengan anak yang alami kekurangan nutrisi. 

BERITA TERKAIT

"Jadi kalau anak-anak itu kan biasanya dia lebih fokus kepada Organoleptik," katanya saat Konferensi Pers: Upfield Indonesia kampanye #TambahkanBlueBand di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (4/9/2024). 

Dikatakan dengan organoleptik karena anak dalam mengonsums makanan penuh fokus terhadap rasa. 

"Terutama rasa manis dan rasa gurih," lanjut dia.

Namun, tidak semua jajanan termasuk junk food yang disukai anak memiliki nutrisi lengkap. Biasanya anak-anak yang terlalu menyukai makanan manis dan asin jadi jarang makan masakan rumah. 

Padahal masakan homemade atau buatan ibu umumnya mengandung nutrisi yang dibutuhkan anak. 

"Anak cenderung suka jajan, dia akan kekurangan nutrisi. Karena yang dikonsumsi dari jajanan tidak lengkap nutrisinya," jelasnya.

Jika anak kekurangan nutrisi, ujung-ujungnya dapat menganggu tumbuh kembang anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas