Protokol Penanganan Serangan Jantung Akut
Gejala serangan jantung dapat mencakup nyeri dada menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang bawah, dan dapat menyebabkan sesak napas serta rasa mual.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Antonia Anna Lukito msengatakan, serangan jantung akut, atau infark miokard akut harus segera ditangani.
Jika tidak, berpotensi menyebabkan kerusakan jantung permanen dan berisiko tinggi terhadap keselamatan pasien.
“Penyebab utama serangan jantung adalah penyumbatan pada salah satu arteri koroner yang memasok darah ke otot jantung,” ujar dia dalam keteranganya ditulis Rabu (18/9/2024).
Dikatakan Anna, gejala serangan jantung dapat mencakup nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri, bahu, rahang bawah, dan dapat menyebabkan sesak napas serta rasa mual.
Saat seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, mencari bantuan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) sesegera mungkin, adalah langkah yang sangat penting.
Baca juga: Kardiolog Beberkan Perbedaan Pemicu Serangan Jantung, Sebelum dan Sesudah Pasien Berumur 40 Tahun
“Di Rumah Sakit kami, penanganan serangan jantung akut dilakukan melalui protokol yang ketat, dimulai dengan evaluasi cepat dan tepat di IGD, diikuti dengan tindakan medis yang sesuai untuk mengurangi kerusakan jantung dan meningkatkan kemungkinan pemulihan penuh,” ujar dokter RS Siloam Lippo Village Karawaci ini.
Adapun prosedur medis yang bisa dilakukan untuk serangan jantung akut salah satunya adalah berupa Percutaneous Coronary Intervention (PCI).
Prosedur medis ini dirancang untuk membuka penyumbatan pada arteri koroner dan mengembalikan aliran darah ke jantung.
Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di lengan atau paha, yang kemudian diarahkan ke arteri koroner yang mengalami penyumbatan.
Setelah kateter berada di lokasi yang tepat, dokter dapat menggunakan balon kecil yang dipompa untuk membuka penyumbatan atau menempatkan stent (penyangga arteri jantung) untuk menjaga arteri tetap terbuka.
PCI merupakan metode minimal invasif dan sering kali merupakan pilihan utama dalam penanganan serangan jantung akut karena efektivitasnya dalam mengembalikan aliran darah secara cepat dan mengurangi kerusakan otot jantung,.
Ketika pasien tiba di IGD, mereka segera ditangani oleh tim medis.
Proses awal ini melibatkan pengambilan riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan pelaksanaan EKG untuk mendeteksi adanya pola abnormal pada jantung yang dapat mengindikasikan infark miokard atau serangan jantung.
Hasil EKG dan tes darah, termasuk kadar enzim jantung, digunakan untuk menentukan tingkat keparahan kondisi sang pasien dan kebutuhan untuk intervensi lebih lanjut.
Jika diagnosis awal menunjukkan bahwa PCI mungkin diperlukan, pasien akan segera dipindahkan ke Catheterization Lab untuk tindakan lebih lanjut.
Biasanya, waktu dari kedatangan pasien hingga PCI dilakukan adalah kurang dari 90 menit, tergantung pada keadaan dan kompleksitas kasus.
Keberhasilan dalam penanganan serangan jantung akut tidak hanya bergantung pada keahlian medis, tetapi juga pada dukungan komprehensif dan edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga pasien.