Rangkul Tangan Gandeng Penyanyi Tarrarin Untuk Ikut Menyebarkan Awareness Mengenai Self-Acceptance
Kegiatan berkolaborasi dengan Yayasan Kesehatan Mental (YPKM) dan diikuti oleh lebih dari 25 peserta.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komunitas Rangkul Tangan (RANTANG) dan Penyanyi Muda Berbakat Tarrarin mengadakan kegiatan sharing session dan art-therapy kesehatan mental, Sabtu (27/10/2024).
Kegiatan berkolaborasi dengan Yayasan Kesehatan Mental (YPKM) dan diikuti oleh lebih dari 25 peserta.
Dalam acara ini, tema yang diangkat adalah ‘Acceptance: A Journey Toward Healing’ yang menggambarkan bagaimana seseorang harus bisa menerima diri mereka dalam keadaan apapun.
Pendiri RANTANG, Malika Nur Eman menjelaskan bahwa kali ini RANTANG ingin mengambil isu yang berbeda dari sebelumnya.
Menurutnya, isu kesehatan mental adalah permasalahan kesehatan yang sedang marak terjadi, terutama di kalangan remaja menuju dewasa.
Dalam program ini, Malika menggandeng Penyanyi Tarrarin untuk ikut menyuarakan isu penerimaan diri melalui lagu-lagu yang ia ciptakan, diantaranya ada lagu Bukit Bintang dan Letter to Myself yang sejalan dengan tema yang diusung.
"Di acara ini aku bawain lagu yang relate sama tema yang ada, salah satunya ‘letter to myself’ yang formatnya berupa surat mengenai diri aku dimasa lalu yang bisa aku jadikan refleksi diri untuk meningkatkan rasa bersyukur aku di masa yang akan datang. Selain itu aku bawain bonus lagu ‘Bukit Bintang’ single terbaru aku tentang kegalauan kehilangan seseorang yang kita sayang dan kita harus bisa menerimanya," ujar Tarrarin dalam keterangan yang diterima, Senin (28/10/2024).
Kegiatan ini diikuti dengan empat serangkaian acara, yang pertama adalah mini talkshow dan sharing session.
Dalam segmen ini, founder dari YPKM, Sylvia Adriana, menjadi narasumber utama kegiatan.
Beliau menjelaskan secara spesifik tentang self-acceptance atau penerimaan diri dalam perspektif psikologi.
Kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi bersama para perserta mengenai permasalahan yang sedang mereka hadapi dan mereka diberikan solusi-solusi atas permasalahan tersebut.
Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan sesi relaksasi dan refleksi diri yang dipimpin oleh narasumber.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran diri dan mendukung koneksi emosional dan pengelolaan emosi.
Setelah itu, para peserta memasuki sesi art-therapy.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengekspresikan diri, menuangkan pikiran melalui gambar dengan panduan yang memberikan gambaran mengenai cara memandang diri dalam sebuah kehidupan.
Kegiatan ditutup dengan penampilan spesial dari tarrarin yang mebawakan dua buah lagu yang berhubungan dengan tema penerimaan diri.
Program ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi mereka yang sedang berjuang dalam menghadapi isu kesehatan mental.
Baca juga: Komunitas Rangkul Tangan dan Sarah Gibson Lakukan Program Bermain Bersama Anak Pejuang Kanker
Selain itu diharapkan para partisipan dapat menerima pembelajaran baru mengenai isu kesehatan mental serta cara mengahdapinya, terutama dalam aspek penerimaan diri atau self-acceptance.