5 Masalah yang Bisa Muncul Jika Kadar Hormon Progesteron Terlalu Rendah
Menurut WHO, sekitar 1 dari 6 orang dewasa di seluruh dunia mengalami infertilitas, dan banyak dari mereka, mungkin mengalami ketidakseimbangan hormon
Penulis: Melia Istighfaroh
TRIBUNNEWS.COM - Anovulasi, yaitu kondisi di mana ovulasi tidak terjadi secara teratur, merupakan penyebab utama rendahnya kadar progesteron.
Biasanya, ovulasi memicu pelepasan progesteron, sehingga ketika ovulasi tidak berlangsung, produksi progesteron mengalami penurunan yang signifikan.
Hal ini mengarah pada ketidakseimbangan hormon, menurut penjelasan dari Dr. Garg.
Kadar progesteron yang tepat sangat penting dan tidak boleh diabaikan.
Jika kadar progesteron rendah, berbagai masalah reproduksi bisa muncul.
Menurut WHO, sekitar 1 dari 6 orang dewasa di seluruh dunia mengalami infertilitas, dan banyak dari mereka, terutama wanita, mungkin mengalami ketidakseimbangan hormon.
Kehamilan yang sehat dan sukses memerlukan keseimbangan hormon reproduksi yang baik, di mana progesteron memainkan peran kunci.
Dampak Kadar Progesteron Rendah terhadap Kesehatan Wanita.
Progesteron berperan vital dalam berbagai proses reproduksi pada wanita.
Baca juga: PBB Catat 7 Insiden Korban Massal di Gaza dalam Satu Minggu
Berdasarkan informasi dari Health Shots, berikut adalah beberapa masalah yang dapat terjadi akibat kadar progesteron yang rendah:
1. Siklus Menstruasi Tidak Teratur
Kekurangan progesteron dapat menyebabkan keterlambatan atau bahkan penghentian menstruasi.
2. Perdarahan Menstruasi yang Banyak atau Berkepanjangan
Progesteron membantu mengatur aliran menstruasi.
Tanpa cukup progesteron, lapisan rahim dapat menebal, mengakibatkan perdarahan yang berlebihan atau berkepanjangan.
Baca juga: PBB Catat 7 Insiden Korban Massal di Gaza dalam Satu Minggu
3. Kesulitan untuk Hamil
Jika kadar progesteron tidak mencukupi, lapisan rahim bisa menjadi tidak stabil atau terlalu tipis, membuat sulit bagi sel telur yang telah dibuahi untuk menempel dengan baik.
Ini dapat berkontribusi pada masalah ketidaksuburan dan kegagalan berulang dalam usaha pembuahan.
4. Keguguran Berulang
Selama awal kehamilan, kadar progesteron yang tidak mencukupi dapat menyebabkan lapisan rahim tidak mendukung implantasi dan perkembangan embrio, sehingga meningkatkan risiko keguguran berulang.
5. Gejala Sindrom Pramenstruasi (PMS)
Wanita dengan kadar progesteron rendah sering mengalami perubahan suasana hati, mudah tersinggung, dan nyeri payudara.
Menjaga keseimbangan hormon, termasuk progesteron, adalah langkah penting dalam mendukung kesehatan reproduksi dan meningkatkan peluang kehamilan yang sukses.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: Tom Lembong Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Impor Gula, Cak Imin Ikut Sedih: Semoga Pak Tom Sabar