Minum Kopi atau Teh Hangat Saat Cuaca Dingin, Ini yang Perlu Diantisipasi Agar Tak Dehidrasi
Umumnya, saat udara menjadi dingin, masyarakat sering sekali mengonsumsi minuman yang hangat. Kopi atau teh hangat misalnya.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Musim hujan telah tiba. Umumnya, saat udara menjadi dingin, masyarakat sering sekali mengonsumsi minuman yang hangat.
Misalnya seperti bandrek, susu jahe, kopi hingga teh hangat.
Menurut Medical Doctor dan Health Content Creator dr Kevin Mark, hal ini boleh saja dilakukan.
"Tujuannya sebenarnya baik, ketika di luar suhu lagi turun, kita ingin suhu tubuh kita tetap stabil, bahkan bisa lebih hangat," ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan, Senin (16/12/2024).
Namun, dr Kevin mengingatkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Salah satunya mengonsumsi teh dan kopi.
"Teman-teman perlu perhatikan bahwa konsumsi teh ataupun kopi, itu di dalamnya ada kandungan kafein teman-teman," imbuhnya.
Kafein sendiri sebenarnya dapat memberikan efek yang baik pada tubuh, seperti bisa meningkatkan fokus, hingga meningkatkan stamina dan energi.
Tapi, jika dikonsumsi terlalu banyak atau waktunya kurang tepat, misalnya pada malam hari, kafein justru bekerja sebagai diuretik.
"Nah diuretik ini adalah zat yang artinya memaksa kamu buang air kecil lebih sering. Jadinya kalau kita konsumsi terlalu banyak teh dan kopi, buang air kecilnya jadi jauh lebih sering, akhirnya cairan yang keluar dari tubuh kita juga akan lebih banyak," paparnya.
Ujung-ujungnya, kondisi ini dapat meningkatkan resiko dehidrasi.
Apa lagi jika tubuh tidak diimbangi dengan konsumsi cairan yang cukup, sesuai dengan kebutuhannya.
"Jadi pastikan kalau kamu mau minum teh atau kopi, air mineral ataupun air yang kamu konsumsi, cairannya harus cukup. Jadi prioritaskan lah air dulu. Baru setelah itu minuman tambahan seperti teh dan kopi, seperti itu," tutupnya.