Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat Diperintahkan Putus Kerjasama dengan WHO
Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) John Nkengasong diperintahkan untuk memutus kerja sama dengan WHO.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
![Pusat Pengendalian Penyakit Amerika Serikat Diperintahkan Putus Kerjasama dengan WHO](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pasokan-medis-who-ke-gaza.jpg)
Laporan wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pejabat dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) John Nkengasong diperintahkan untuk memutus kerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Dikutip dari APP News, pejabat itu mengirim memo kepada pemimpin senior CDC pada Minggu malam.
Baca juga: Lonjakan Kasus Campak: WHO dan CDC Peringatkan Bahaya
Memo itu memberi tahu mereka bahwa semua staf yang bekerja dengan WHO harus segera menghentikan kolaborasi mereka dan menunggu arahan lebih lanjut.
Para ahli mengatakan, penghentian mendadak itu mengejutkan dan akan menghambat upaya penyelidikan dan upaya menghentikan wabah virus Marburg dan mpox di Afrika, serta ancaman global yang semakin meningkat, dimana WHO kini sedang memantau wabah flu burung di antara hewan ternak di Amerika Serikat.
Baca juga: Donald Trump Ingin AS Keluar dari Keanggotaan, WHO Ingatkan Kenangan Manis saat Atasi Cacar
"Semua staf CDC yang bekerja sama dengan WHO melalui kelompok kerja teknis, pusat koordinasi, dewan penasihat, perjanjian kerja sama, atau cara lain secara langsung atau virtual tidak diperbolehkan mengunjungi kantor WHO," tulis memo yang dilihat APP News.
Sebelumnya, Presiden Donald Trump minggu lalu mengeluarkan perintah eksekutif untuk menarik keanggotaan AS dari WHO pada 20 Januari lalu.
“Menghentikan komunikasi dan pertemuan dengan WHO merupakan masalah besar,” kata pakar kesehatan masyarakat dari University of Southern California yang bekerja sama dengan WHO dalam upaya melawan infeksi menular seksual Dr. Jeffrey Klausner.
Diketahui, ada sekitar 30 orang staf CDC yang bekerja di WHO dan mengirimkan jutaan dolar melalui perjanjian kerja sama.
Namun sayangnya pejabat CDC tersebut tidak menanggapi permintaan wawancara dengan AP News tentang memo tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.