Nana Mirdad dan Andrew White Ditunjuk Jadi Edukator HPV, Bantu Edukasi Cegah Kanker Serviks
Pasangan artis Nana Mirdad dan Andrew White ditunjuk sebagai edukator HPV (Human Papillomavirus) 2025.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Sebagian besar penularan HPV terjadi karena hubungan seksual, bisa juga kontak kelamin dengan kelamin, kontak kelamin dengan anus, maupun karena oral seks.
Maupun bergesekan kulit bisa jadi transmisi penularan HPV.
"Sangat penting bagi masyarakat, terutama perempuan, untuk memahami bahaya virus ini, serta terbuka dan berupaya melakukan pencegahan melalui langkah-langkah yang direkomendasikan," ujar dokter Darrell.
Merujuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 99 persen kasus kanker serviks disebabkan oleh HPV.
Kanker serviks menempati urutan kedua dari jenis kanker yang paling umum ditemukan di perempuan, dengan sekitar 36.964 kasus baru dan angka kematian 20.708.
Padahal, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah, salah satunya melalui imunisasi HPV yang terbukti efektif mengurangi risiko terjadinya kanker serviks hingga lebih dari 90 persen.
Tak hanya kanker serviks, infeksi HPV ternyata menjadi penyebab berbagai jenis kanker berbahaya lainnya, seperti kanker vagina, kanker vulva, kanker orofaring (tenggorokan), dan kanker penis.
Di Indonesia, kanker leher rahim menduduki urutan kedua kanker paling berisiko bagi perempuan dengan 36.964 kasus baru pada tahun 2022, dan menjadi salah satu beban pembiayaan kesehatan terbesar.
Imunisasi menjadi bagian dari rangkaian penanggulangan dan pencegahan kanker serviks.
Selain vaksinasi, penerapan hidup bersih dan sehat (PHBS), melakukan hubungan seksual yang aman dan hindari kontak seksual berisiko juga menjadi upaya yang harus dilakukan guna mencegah kanker serviks.
Langkah pencegahan lain adalah dengan deteksi dini di usia 35-55 tahun.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.