Pasca Bencana di Palu, Petani di Desa Karawana Ini Harus Bekerja di Kalimantan untuk Hidup Keluarga
Pasca bencana gempa bumi yang melanda Palu pada Jumat, 28 September 2018, kehidupan sejumlah petani terkena imbas akibat kekeringan lahan.
Editor: Rizki Aningtyas Tiara
TRIBUNNEWS.COM - Sekitar 90 persen warga yang tinggal Desa Karawana, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah adalah buruh tani.
Mereka bergantung pada lahan seluas 250 hektare untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Sebelum bencana gempa bumi melanda pada Jumat, 28 September 2018, Desa Karawana dikenal sebagai penghasil beras.
Selain itu, di Desa Karawana juga menjadi pemasok benih padi terbesar di Sulawesi Tengah.
Namun, bencana gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang terjadi sekitar lima bulan lalu mengakibatkan jaringan irigasi hancur lebur.
Beberapa pintu air Irigasi Gumbasa di sejumlah desa rusak berat.
Sungai yang sejatinya mengalir ke area persawahan tiba-tiba terputus.
Sehingga area persawahan kian mengering karena tak ada pasokan air.
Saat ini, perbaikan bendungan Irigasi Gumbasa tengah dikerjakan.
Namun, proses perbaikan tersebut membutuhkan waktu 2 sampai 3 tahun lamanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.