Situs Kuno Liyangan Temanggung Kini Bisa Dijelajahi Secara Virtual
Produk tur virtual dan realitas virtual Situs Liyangan ini dari tampilannya menarik. Masyarakat bisa mengunjungi situs kuno ini secara daring.
Editor: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, YOGYA – Balai Arkeologi (Balar) Yogyakarta meluncurkan produk Virtual Reality (VR) dan Virtual Tour (VT) Situs Liyangan, Purbasari, Ngadirejo, Temanggung.
Peluncuran dilakukan secara daring via Zoom, Rabu (21/10/2020), diikuti Kepala Puslit Arkenas Dr I Made Geria dan Kepala Balitbang Kemdikbud, Totok Suprayitno PHd.
Sejumlah Kepala Balar di Indonesia, antara lain Balar Makassar, Bali, Jabar, juga terlihat mengikuti acara daring ini.
Dari Temanggung Kepala Disbud Temanggung dan Kepala Desa Purbasari, juga menyimak kegiatan daring ini. Nonbar peluncuran digelar di Balai Desa Purbasari.
Produk tur virtual dan realitas virtual Situs Liyangan ini dari tampilannya sangat menarik. Masyarakat bisa mengunjungi situs kuno ini secara tidak langsung.
Gambar-gambar dan informasi yang ditampilkan sangat memadai. Area Situs Liyangan bisa dilihat 360 derajat.
Untuk Virtual Reality, warga bisa mengakses menggunakan aplikasi yang harus diunduh gratis, dan memakai Google VR.
Sementara Virtual Tour cukup mengakses situs www.rpbalarjogja.kemdikbud.go.id. Selanjutnya pengunjung akan dibawa ke fitur khusus versi website di Virtual Tour Situs Liyangan.
Menurut Kepala Balar Yogyakarta, Sugeng Riyanto,aplikasi ini bagian Rumah Peradaban Situs Liyangan 2020 yang tekah disiapkan sejak dua tahun lalu.
Fitur dan aplikasi ini bagian program Situs Liyangan sebagai destinasi edukasi sejarah. “Karena jelajah situs tidak bisa dilakukan, kita ubah jadi jelajah virtual,” kata Sugeng.
Secara prinsip, dua produk Balar Yogyakarta ini bertujuan mengabarkan hasil penelitian arkeologi Liyangan seluas-luasnya, bisa diakses dari manapun.
“Gagasan memvirtualkan Liyangan, tidak hanya untuk kepentingan Temanggung atau wilayah kerja Balar Yogya, tapi bisa diakses siapapun,” lanjut Sugeng Riyanto.
Ia berharap, inisiatif Balar Yogyakarta ini bisa mendorong hasil-haisl penelitian sejarah dikemas lewat produk-produk virtual yang bisa dijangkau siapapun dan di manapun.
Kepala Puslit Arkeologi Nasional, Dr I Made Geria, menyampaikan apresiasi tinggi kepada Balar Yogyakarta.