Pemerintah Terus Kejar Jumlah Testing Standar WHO
Pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah testing atau pemeriksaan Covid-19 di seluruh wilayah di Indonesia.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail
TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA -- Pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah testing atau pemeriksaan Covid-19 di seluruh wilayah di Indonesia.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. wiku Adisasmito mengatakan bahwa pemerintah terus mengejar jumlah rata-rata testing yang ditetapkan lembaga kesehatan dunia atau WHO.
"Saat ini Pemerintah masih mengejar ketertinggalan pencapaian angka testing yang ditetapkan oleh WHO," kata Wiku dalam konferensi pers virtual dari Kantor Sekretariat Presiden, Jakarta, Kamis, (18/11/2020).
Baca juga: FPI: Habib Rizieq Shihab Memilih Untuk Istirahat, Jeda Sejenak Karena Cukup Lelah
Lebih jauh Wiku menjelaskan bahwa standar pemeriksaan atau testing yang ditetapkan WHO adalah 1000 per satu juta penduduk dalam satu minggu.
Dengan demikian standar pemeriksaan di Indonesia adalah 267 ribu testing per minggu.
Sementara itu capaian maksimal yang baru dilakukan sampai saat ini ini yakni 86,25 persen dari standar WHO. Itupun trendnya saat ini mengalami penurunan.
"Standar testing perwilayah disesuaikan dengan kepadatan populasi di dalamnya, mengingat jumlah penduduk Indonesia yang tinggi maka diperlukan pelaksanaan testing sebanyak 267.000 orang per minggu," katanya.
Baca juga: Kecewa dengan Sumbangan 20.000 Masker untuk Acara Rizieq Shihab, Relawan Satgas Covid-19 Mundur
Menurutnya jumlah atau kapasitas testing menentukan tingkat pengendalian Covid-19 di suatu wilayah.
Kapasitas testing ini menentukan kemampuan sebuah wilayah untuk menjaring kasus baru sedini mungkin sehingga dapat menekan angka penularan, meningkatkan angka kesembuhan dan menurunkan angka kematian.
Wiku meminta setiap otoritas di daerah untuk meningkatkan kapasitas testingnya.
"Pastikan setiap daerah mengevaluasi kemampuan testingnya dilihat dari laboratorium yang ada, kemampuan laboratorium itu mengetesnya dan melaporkannya," pungkasnya.