Jumlah Event Bertambah, Toboali City On Fire Meriah dengan Melibatkan Komunitas
Gaung Toboali City On Fire season 3 menggema di Bangka Selatan, perhelatan akan digelar 27-30 Juli 2018
Editor: Content Writer
"Back to nature, kembali ke alam, kita mengajak masyarakat untuk kembali kepada alam, melestarikan dan memelihara alam, budaya dan lingkungan sebagai satu kesatuan. Event wisata TCOF Season III merupakan manifestasi dari semangat melestarikan lingkungan mengangkat pesona seni dan budaya yang berapi-api yang dituangkan dalam berbagai rangkaian pegelaran budaya, carnival dan kompetisi,” katanya.
Orang nomor satu di Basel itu berharap event wisata tahunan ini dapat menguatkan persatuan dan kesatuan antar sesama serta menguatkan pondasi kepariwisataan yang telah dirintis sehingga mampu mencapai tujuannya memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
"Melestarikan alam dan budaya, sehingga pariwisata dapat menjadikan daerah kita semakin maju, makmur dan sejahtera. Kepada peserta dan wisatawan, saya ucapkan selamat datang dan selamat menikmati event wisata TCOF Season III ini. Selamat berkarya cipta, mengenal seni dan budaya Junjung Besaoh Bangka Selatan, selamat mengexplore destinasi wisata kami. Semoga acara ini dapat berjalan dengan lancar, memberikan kesan yang baik dan mendalam baik bagi masyarakat, peserta dan pengunjung,” tutur Justiar seraya mengajak masyarakat dan bersama-sama mensukseskan event wisata tahunan TCOF Season III tersebut.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar I Gde Pitana, didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar Iyung Masruroh di Jakarta mengatakan, kemajuan pariwisata sangat terkait dengan unsur 3A (Atraksi, Amenitas, dan Aksesibilitas). Provinsi Babel, termasuk Kabupaten Bangka Selatan, serius mengusahakan kemajuan di tiga unsur pendukung pariwisata tersebut.
“Dan jangan lupa, jika mengadakan sebuah festival agendanya harus tepat, agendanya jangan berubah-ibah, harus konsisten dari tahun ke tahun. Karena itu membuat Kemenpar lebih mudah dan bisa fokus mempromosikannya. Tepatnya jadwal juga akan memudahkan wisatawan untuk datang," kata Masruroh.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga mengapresiasi kegiatan tersebut. Kata Menpar, dalam tiga hari ada agenda sebanyak itu merupakan festival yang terbilang besar. Namun, sebuah festival itu sukses atau tidaknya bukan hanya peran Kemenpar maupun pemerintah pusat. Kata dia, unsur penthahelix juga sangat menentukan suksesnta sebuah acara.
"Akademisi, Bisnis, komunitas, pemerintah, dan media harus bersatu di daerah. Tujuannya jelas memajukan pariwisata. Dan ingat, jangan buang sampah sembarangan, jaga sebuah acara dengan kebersihan," saran Menpar Arief Yahya. (*)