Wisman Lombok Puas dengan Layanan Crisis Center Kemenpar
Seorang turis asal Jerman, Barry, mengaku mendapatkan banyak kemudahan pasca gempa besar yang melanda Lombok beberapa waktu lalu.
Editor: Content Writer
Seorang turis asal Jerman, Barry, mengaku mendapatkan banyak kemudahan pasca gempa besar yang melanda Lombok beberapa waktu lalu.
Menurutnya, semua orang sangat peduli dan ramah kepada wisatawan usai gempa berkekuatan 7.0 SR yang terjadi Minggu, 7 Agustus 2018, pukul 18.46 WIB itu.
Kesan positif dan sangat memuaskan tersebut disampaikan Barry saat melakukan video call dengan Menteri Pariwisata Arief Yahya, Selasa (7/8). Jauh dari kesan “tidak terurus” dan proses pengantaran dari Gili Trawangan sampai ke Pulau Lombok dan Bali free of charge.
“Mereka sangat peduli dengan turis. Bahkan kini saya bisa menikmati noodle soup (mie instan, red). Mereka juga mengorganisir transportasi dengan sangat baik. Kami dipermudah serta memiliki banyak pilihan,” tutur Barry.
Dari paparannya, para wisatawan memiliki banyak opsi. "Bisa terbang langsung ke Bali, memilih ferry, bertahan di bandara, atau mencari penginapan. Pilihannya banyak,” paparnya.
Ia pun mengapresiasi kinerja cepat pemerintah dalam menangani bencana ini. “Para wisatawan juga mendapatkan makanan yang cukup dalam dua hari ini (setelah gempa). Saya sangat mengapresiasi kerja cepat dalam penanganan ini,” paparnya, yang akan melanjutkan perjalanan ke Bali melalui pelabuhan Lembar.
Kepada Menteri Arief Yahya, Barry yang mengenakan kaus biru muda itu mengaku enjoy, dan melanjutkan liburannya ke Pulau Dewata.
“Saya akan kembali ke Bali. Karena di sana lebih aman. Tapi saya juga yakin perbaikan infrastruktur di Lombok akan segera dilakukan dan kondisi akan kembali pulih,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, mengucapkan terima kasih kepada Barry atas kesan positif yang diterima dan disampaikannya.
“Silahkan lanjutkan menikmati Bali. Bali adalah tempat yang aman. So enjoy Bali,” tutur Menpar.
Menpar Arief juga mendapat laporan dari suasana terkini Gili Trawangan oleh Ketua Tim Crisis Center Kemenpar, Guntur Sakti yang sedang menyisir pulau indah berpasir putih itu.
“Di sini sudah kosong, tidak ada lagi wisman maupun wisnus yang antre menunggu kapal jemputan seperti hari pertama, Senin 6 Agustus 2018. Semua yang ingin escape sudah diantar dengan kapal-kapal,” ungkap Guntur Sakti.
Kalau pun masih ada yang stay di Gili Gili, itu dipastikan mereka yang tidak ingin cepat-cepat meninggalkan pulau. Hal itu diperkuat oleh Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB melalui twiternya, @Sutopo_PN yang diposting pukul 19.16 WIB dan di views 5.118 orang, di retweets 158 akun, dan di like 121 viewers.
“Evakuasi wisatawan dan penduduk dari Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air sudah selesai dilakukan pada 7/8/2018 pukul 15.00 WIB. Semua sudah dievakuasi keluar dari pulau menuju Bali dan Lombok menggunakan 11 kapal,” twit Sutopo.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.