Yuk, Berburu Souvenir Khas Pacu Jalur Kuansing!
Mereka memadati seluruh tribun yang ada di Tapian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tempat pacu jalur berlangsung.
Editor: Content Writer
Keseruan benar-benar tersaji dalam Festival Pacu Jalur 2018. Atraksi yang sudah berusia ratusan tahun ini mampu menyedot ratusan ribu pengunjung. Mereka memadati seluruh tribun yang ada di Tapian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tempat pacu jalur berlangsung.
Tingginya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan Festival Pacu Jalur, ternyata berimbas positif pada perekonomian masyarakat.
Buktinya, banyak masyarakat memanfaatkan event ini untuk berjualan. Yang dijajakan pun beragam. Ada dodol khas Kuansing yang terbungkus anyaman, ada juga lamang lengkap dengan tapai ketan. Para pedagang ini memadati Taman Jalur yang berada di areal lomba.
Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, mengaku senang dengan perhelatan ini.
“Ini sebuah situasi yang sangat baik. Karena Festival Pacu Jalur mampu menghadirkan pengunjung dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu, impact-nya juga dirasakan langsung oleh masyarakat. Khususnya bagi perekonomian warga,” papar Esthy.
Diantara deretan pedagang di Taman Jalur, kita juga bisa mendapatkan souvenir khas Festival Pacu Jalur 2018. Seperti kaos bermotif perahu, serta miniatur perahu yang dalam bahasa setempat disebut dengan jalur.
Miniatur ini dijual dengan bentuk dan harga beragam. Ada yang dijual dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 2 juta.
Bedanya, miniatur perahu yang Rp 25.000 berukuran lebih kecil. Sedangkan yang seharga Rp 2 juta lebih detail. Yaitu perahu lengkap dengan para pendayungnya. Replika ini juga disimpan di box kaca.
Sekadar informasi buat kalian yang belum tahu, perahu atau jalur terbuat dari satu pohon utuh. Makanya sebuah jalur bisa berisi 40 hingga 60 pedayung.
“Ini kan luar biasa, sebuah event seperti Pacu Jalur, bisa menggerakkan kreativitas warga. Contohnya melalui replika perahu. Ini tidak sembarangan. Butuh ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Apalagi bentuknya juga samgat detail. Tak heran kalau harganya pun mahal,” papar Esthy yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata.
Respons serupa diberikan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Masruroh.
“Pacu Jalur termasuk dalam sport tourism yang luar biasa. Karena, mampu mengerakkan perekonomian warga. Potensi untuk dikembangkan sangat terbuka. Apalagi masyarakat selalu menyambut antusias event ini, meski telah berusia ratusan tahun,” paparnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya juga sependapat. Menurutnya, pariwisata adalah sektor yang mampu menggairahkan ekonomi.
“Pariwisata bisa memajukan ekonomi dan ini terbukti. Event seperti Pacu Jalur juga mempunyai dampak bagus bagi perekonomian warga. Mudah-mudahan perhelatan selanjutkan akan lebih baik lagi,” paparnya.(*)