Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengembangan Homestay Butuh Kesadaran Masyarakat

Pengembangan homestay gencar dilakukan dikawasan Danau Toba. Termasuk di Tapanuli Utara.

Editor: Content Writer

Sementara Kabid Destinasi Area I Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata Widjanarko, berharap bantuan yang diberikan bisa lebih dimaksimalkan.

“Kita berharap masyarakat yang rumahnya dijadikan homestay, bisa merawat dan memaksimalkan bantuan yang kita berikan. Mudah-mudahan bantuan ini turut memberi dampak positif seperti peningkatan kunjungan wisman. Sehingga ekonomi masyarakat juga terbantu,” paparnya.

Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, Kemenpar menghadirkan pakar homestay dan desa wisata dalam bimbingan teknis. Yaitu Mian Simanjuntak.

Putra asli Sipahutar ini, pernah sukses membangun sejumlah desa wisata dan homestay di Papua. Seperti Desa Wisata Tablanusu, Desa Wisata Oksibil. Termasuk membuat sejumlah event. Diantaranya Festival Danau Sentani, Festival Mansui Supiori, Festival Sarmi, Pekan Seni Budaya Papua & Papua Barat di Monas Jakarta, Festival Tolikara, Festival Teluk Wondama, Festival Tanjungbalai & Toba dll.

“Ada potensi yang bisa dikembangkan di Desa Sibandang dan Sipahutar. Sibandang misalnya. Di sana ada atraksi yang bisa dikembangkan. Seperti menangkap ikan dengan menyelam. Ini bisa menjadi daya tarik. Selain itu sentuhan rumah adat juga sangat terasa,” paparnya.

Untuk Sipahutar, potensi yang bisa dikembangkan adalah agrowisata.

“Sipahutar kaya dengan tanaman nanas dan kopi. Kalau dibuat agrowisata pasti menarik. Apalagi jika bisa ditambahkan olahan dari nanas. Jadi saat homestay berdiri, ada atraksi yang bisa mereka nikmati. Karena wisatawan datang bukan untuk tidur saja,” kata Mian yang lama bergelut dengan dunia perhotelan.

Berita Rekomendasi

Menteri Pariwisata Arief Yahya merespons positif rencana pengembangan desa wisata dan homestay di Sibandang dan Sipahutar.

“Dua daerah ini berada di kawasan Danau Toba. Yang artinya, masih menjadi bagian dari destinasi prioritas. Pengembangan wajib dilakukan. Penguatan unsur 3A (amenitas, atraksi, dan aksesibilitas) juga harus diperhatikan. Karena inilah kunci kekuatan pariwisata untuk mendatangkan wisatawan,” jelasnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas