Lukisan Berbahan Akik hingga Bulu Unggas Ada di PSLI 2018
Pasar Seni Lukis Indonesia 2018 dipenuhi karya yang luar biasa. Ada stand yang menjual karya seni lukis dari bahan batu akik dan bulu unggas. Ada juga
Editor: Content Writer
Sadikin mengatakan, dia mulai melukis sejak duduk di bangku sekolah dasar. Waktu itu hanya sekadar hobi. Sadikin sempat menjadi seorang pengusaha, namun mengalami kebangkrutan.
"Saya pernah jatuh bangun di dunia usaha. Tapi akhirnya Saya putuskan fokus ke dunia lukis. Tapi Saya tetap memanfaatkan kemamouan Saya di bidang marketing dalam memasarkan lukisan Saya," ungkap Sadikin.
Sadikin termasuk pelukis dengan gaya realis. Namun seringkali dia mengubah gayanya menjadi impresionis. Lukisannya didominasi oleh penggunaan warna-warna cerah dan tegas. Paduan warna tersebut, selain menghasilkan obyek yang yang dilukis, juga menjadi permainan warna kontras yang menarik.
“Tergantung mood saja. Saya dulu pelukis realis. Tapi juga bisa gaya impresionis. Sampai sekarang gaya melukis saya, yah impresionis,” ujarnya.
Sadikin Pard adalah teladan bagi setiap orang. Dimana membuktikan suatu kekurangan seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan. Lukisan Sadikin telah dipamerkan di berbagai negara di Eropa dan Amerika. Sadikin Pard pun turut melanglang buana bersama lukisannya.
“Saya tidak penah meminta apapun kepada siapapun, termasuk agar orang lain menghargai saya. Saya selalu mengingatkan diri saya sendiri untuk tidak bertanya apa yang saya dapatkan, tapi apa yang sudah saya berikan. Dengan begitu, saya akan termotivasi untuk terus menghasilkan karya,” tuturnya.
Pasar Seni Lukis Indonesia 2018 ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur (Jatim) La Nyalla Mahmud Mattalitti. Dia berharap, para pelukis juga bisa memanfaatkan momen IMF-World Bank Annual Meeting.
"Karya seni pelukis Indonesia bisa dipamerkan di Bali, bareng sama ajang IMF-World Bank Annual Meeting. Itu diyakini bisa ikut memperkenalkan karya lukis mereka, sehingga bisa membuka pasar yang lebih luas," ujar La Nyalla.
La Nyalla mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara PSLI. Menurutnya, dengan komitmen dan kontribusinya membantu pelukis membuka pasar baik dari dalam dan luar negeri.
“Selain untuk memperkuat kebudayaan kita, PSLI sanggup menarik mata dunia bahwa karya-karya seniman kita juga berkelas," pungkasnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, 60 persen sektor pariwisata berasal dari budaya dan 30 persen dari alam.
“Tugasnya Kementerian Pariwisata adalah lebih mempublikasikan dan mempromosikan agar wisatawan datang ke Indonesia, khususnya ke pameran lukisan ini,” ucap Menpar Arief Yahya.
Menpar Arief Yahya menambahkan, Pasar Seni Lukis Indonesia dapat pula menjadi ajang pariwisata. Menurutnya, pengunjung dapat melihat secara langsung lukisan yang indah.
"Semua wisatawan yang suka lukisan akan tertarik. Mereka tidak hanya bisa menikmati saja seperti pameran. Tapi juga bisa memilikinya, karena lukisan di PSLI dijual," pungkas Menpar Arief Yahya. (*)