Menikmati Romantisme Sawahlunto di SIMFest 2018
Pagelaran musik Sawahlunto International Musik Festival (SIMFes) kembali digelar. Bertempat Taman Segi Tiga Kota Sawahlunto, pagelaran ini langsung me
Editor: Content Writer
Pagelaran musik Sawahlunto International Musik Festival (SIMFes) kembali digelar. Bertempat Taman Segi Tiga Kota Sawahlunto, pagelaran ini langsung membuat on Kota Sawahlunto Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (19/10).
Penampilan Sawahlunto New Ensemble berhasil membius para pencinta musik. Begitu juga penampilan Sisir Tanah dari Yogyakarta, tampil istimewa. Suasana malam pembukaan makin meriah dengan penampilan musisi cantik Leana Rachael dari Amerika. Dawai-dawai indah bersenandung membuai tamu serta pencinta musik yang memadati Tanam Segitiga. Aura romantisme Sawahlunto terpancar indah di event ini.
"SIMFes memang sensasional. Kehadirannya selalu mampu menghadirkan atraksi yang dapat menarik wisatawan. Sekaligus sebuah terobosan yang sangat baik untuk mempromosikan potensi pariwisata yang ada di Sawahlunto," ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya, Jumat (19/10).
Gelaran SIMFes memang selalu fenomenal. Semua diset maksimal. Begitu juga dengan SIMFes 2018. Panggung SIMFest ditampilkan dengan sentuhan nilai estetika yang mempesona. Balutan tata lampu dan sound system maksimal menjadi bumbu penyedapnya.
Bukan saja itu musisi yang ditampilkan juga selalu berkelas. SIMFest 2018 mentranformasi Kota Sawahlunto layaknya panggung musik megah.
"SIMFest seperti sebuah representasi Kota Sawahlunto. Kota yang indah seperti Eropa kecil di Sumatera Barat. Sekaligus melambangkan kekayaan potensi pariwisatanya yang bersanding manis dengan keberagaman etnisnya. Sebuah kelebihan yang harus terus diangkat ke ranah global. Sehingga nama Sawahlunto semakin mendunia," kata Menteri asal Banyuwangi tersebut.
Sementara itu Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Iyung Masruroh mengatakan, SIMFest merupakan oase yang memenuhi rasa dahaga para pencinta musik. Khususnya musik komposisi etnik, modern, dan kontemporer. Segudang suguhan musik ciamik menjadi santapan siap saji setiap harinya.
"Maka dari itu tahun ini kita gelar selama 3 hari, dari tanggal 19 hingga 21 Oktober 2018. Biasanya SIMFest hanya berlangsung 2 hari. Kami ingin pagelaran SIMFest makin semakin mengangkat Pariwisata Kota Sawahlunto. Kemenpar pun akan terus mendukung perhelatan SIMFest ini," ungkap Iyung.
Senada dengan hal tersebut, Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti mengatakan, esensi dari musik tertuang dengan baik pada perhelatan SIMFest. Dan itu merupakan sebuah sebuah refleksi dari potensi Kota Sawahlunto. Apalagi konsinstensi SIMFest sebagai sebuah panggung musik dunia sudah tidak diragukan lagi.
"Menjadi pagelaran yang ke-9, SIMFest telah bertransformasi menjadi sebuah suguhan yang dapat menarik wisatawan untuk datang. Sehingga efeknya bukan saja SIMFest itu sendiri, tetapi berkembangnya pariwisata Kota Sawahlunto. Dan itulah mengapa Sawahlunto masuk kedalam 100 Wonderful Events Indonesia 2018 Kementerian Pariwisata," pungkas wanita berkerudung itu. (*)