Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengembangan dan Pemanfaatan Bandara Kertajati Dibahas di FGD

Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Forum Group Discussion (FGD). Yang dibahas adalah kesiapan infrastruktur pendukungnya, termasuk pariwisata

Editor: Content Writer
zoom-in Pengembangan dan Pemanfaatan Bandara Kertajati Dibahas di FGD
dok. Kemenpar
Memanfaatkan beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Forum Group Discussion (FGD). 

Memanfaatkan beroperasinya Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar Forum Group Discussion (FGD).

Yang dibahas adalah kesiapan infrastruktur pendukungnya, termasuk pariwisata.

FGD digelar selama dua hari, 12-13 November 2018 di Hotel Novotel, Bandung. Hari kedua peserta diajak Site Visit ke BIJB Kertajati. Hadir dalam FGD ini antara lain Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar Dadang Rizki Rahman, Kepala Dinas Pariwisata Jawa Barat Ida Hernida,

Dadang mengatakan, perlu adanya sinergi antara Bandara Kertajati dan Pemerintah Daerah. Tujuannya menarik wisatawan yang hendak berkunjung ke daerah jawa barat.

"Di Jawa Barat punya top 3 atraksi. Adanya di Bandung, Sukabumi, dan Pangandaran. Bandung kota terfavorit wisatawan Se-ASEAN versi CNN, Geopark Ciletuh mendapat pengakuan UNESCO Global Geopark, dan Pantai pangandaran masuk dalam 10 Ombak Kelas Dunia di Indonesia," jelas Dadang.

Selain itu, lanjut Dadang, BIJB Kertajati juga harus mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan. Dimana melalui PT Angkasa Pura II mengatur perizinan bandara terkait maskapai.

"Diusahakan segera mungkin untuk membuka rute penenrbangan internasional. Seperti dari kuala lumpur langsung ke Kertajati," kata Dadang.

BERITA REKOMENDASI

Kemenpar juga menawarkan insentif bagi maskapai yang membuka rute penerbangan internasional menuju Bandara Kertajati. Insentif yang akan diberikan berupa promosi gratis selama 6 bulan.

"Insentif seperti ini sudah diberikan Kementerian Pariwisata untuk mendorong pengembangan bandara internasional baru di Indonesia. Di antaranya Bandara Silangit di Sumatera Utara dan bandara di Tanjung Kelayang di Belitung," ungkapnya.

Dadang menambahkan, pihak terkait seperti Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (Asita) dan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) diharapkan turut membantu.

"Asita bisa menjual paket wisata yang bisa ditawarkan di daerah sekitar bandara. Atau bisa juga yang ada di daerah Bandung. Begitu juga dengan PHRI turut membantu Asita dengan cara memudahkan perizinan dalam setiap penyewaan kamar hotel maupun ballroom," tuturnya.

Kepada Pemprov Jawa Barat, Dadang mengingatkan agar memprioritaskan pembangunan di sekitar Bandara Kertajati.
Termasuk mengatur kebijakan ataupun regulasi mengenai pembangunan di sekitar bandara harap dipermudah.

"Intinya semua aturan dan regulasi dibuat dengan tujuan agar wisman banyak yang berkunjung ke jawa barat," pungkas Dadang.

Sementara, Staff Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata Judi Rifajantoro menambahkan, dalam strategi airaksesinbility memerlukan airservice agreement (GtoG). Seperti airport slot time dan airline operators.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas