Rentetan Bencana Berpotensi Menggerus Target Wisman
Tahun 2018 tampaknya tak terlalu menguntungkan bagi industri pariwisata di Tanah Air.
Editor: Content Writer
Ditambah lagi, tiap adanya bencana alam, negara kompetitor Indonesia terkait pariwisata kerap menyudutkan Bali.
“Australia yang paling kencang. Setiap ada apa selalu bilang Bali sudah rusak. Padahal kan tidak. Thailand juga,” keluh Kadis.
Padahal, wisman Australia menjadi salah satu kontributor wisman terbesar ke Bali. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), di bulan September kemarin Australian Menyumbang 101,11 ribu wisman. Padahal di tahun sebelumnya, Australia menyumbang 550,52 ribu di periode yang sama.
Guna meminimalkan dampak rumor bencana di Bali, Yuniartha memaparkan, pihaknya kerap mempromosikan Bali dalam keadaan aman. Salah satu cara yang paling sering dilakukan adalah mengabarkan jarak antara pusat bencana dengan Bali.l
“Seperti pas Palu kemarin, kita langsung buat pernyataan. Palu itu jaraknya berapa jauh dari Bali. Kalau naik pesawat butuh 2 jam untuk sampai ke Bali. Ya seperti itu biar calon wisman mengerti bencana yang terjadi jauh dari Bali,” tuturnya.
Secara target, jumlah wisman di Bali hingga September memang kurang memuaskan. Namun, kalau dibandingkan secara year to year, sebenarnya terjadi peningkatan 3,58%. Pasalnya dari Januari—Oktober 2017, tercatat kedatangan wisman ke Bali hanya 5,02 juta kunjungan.
Namun, Yuniartha berusaha guna bisa mencapai target wisman yang ditetapkan hingga akhir tahun. Bulan Desember ini menjadi pertaruhannya untuk bisa mendulang wisatawan dalam jumlah besar. Mengingat di bulan ini wisman selalu ramai berdatangan. Hal ini bertepatan dengan momen Natal dan pergantian tahun.
Hanya saja jika mau realistis, sulit rasanya mencapai 6,5 juta kunjungan wisman di Bali hingga akhir Desember. Pasalnya Bali harus mendatangkan 1,3 juta wisman jika ingin mencapai target. Padahal, November merupakan low season untuk kunjungan wisman.
"Kalau berbicara realistis ya sulit untuk mengejar target. Dan pastinya juga mempengaruhi target nasional untuk mendatangkan 17 juta wisman di tahun ini," pungkasnya.
Bali sendiri merupakan andalan pariwisata nusantara. Sebanyak 40% dari jumlah kedatangan wisman tercatat “mendarat” di Pulau Dewata ini. Sisanya sebanyak 30% berlabuh ke Jakarta, lalu 20% di Batam. Sisa 20% kunjungan wisman tercatat di daerah-daerah lain di Indonesia. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.