Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menpar Diganjar Philip Kotler Sebagai The Best Marketing Minister Of Tourism Of ASEAN

Kejutan manis tercipta bagi Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Anugerah MarkPlus Marketeer of The Year (MoTY) 2018, Kamis (6/12). Menpar yang

Editor: Content Writer
zoom-in Menpar Diganjar Philip Kotler Sebagai The Best Marketing Minister Of Tourism Of ASEAN
dok. Humas Kemenpar

Bahkan Arief Yahya membawa Kemenpar terpilih sebagai The Best Ministry Of Tourism atau Best National Tourism Organization (NTO) di ajang TTG Travel Awards 2018 di Bangkok, alias markas musuh profesional - sebut Arief terhadap Thailand. Begitu juga di berbagai travel mart dunia, dari Berlin, Bulgaria, Singapore, India, Los Angeles Amerika, Prancis, Hongkong, Selandia Baru, dan lainnya juga juara.

Di level dunia, UN-WTO, Indonesia memborong 3 awards langsung. Di Halal Tourism Abu Dhabi juga menggondol 3 penghargaan langsung. Di ASEANTA Manila juga juara. Terakhir, Arief Yahya mampu membawa Kemenpar.

Di bidang pengembangan destinasi dan Industri, Menpar Arief Yahya juga menggenjot pengembangan 10 Bali Baru agar sejalan dengan Nawacita untuk pemerataan. Menpar pun mendorong digital destination serta nomadic tourism. Hasilnya kedua program tersebut booming. Nomadic tourism mini digandrungi industri pariwisata. Peminatnya pun banyak. Begitu juga digital destination.

Menggandeng Generasi Pesona Indonesia (GenPI) destinasi ini menjadi salah Satu kekuatan pariwisata Indonesia.

"Kita akan punya 10 Bali Baru, agar pengembangan pariwisata terus berkembang, merata, sekaligus mengejar target 20 juta wisman ke tanah air. Dengan destinasi yang ada, tidak mungkin menembus jumlah target itu," kata Arief yang ahli strategic marketing itu.

Soal destinasi, Arief Yahya menggunakan konsep 3A, membangun atraksi, akses dan amenitas. Pola dan rumus-rumus yang dilakukan Arief itu terus disosialisasikan di daerah-daerah. Semakin banyak daerah yang minta agar kawasannya dibangun akses dan amenitas. Semua berlomba membangun kawasan ekonomi khusus (KEK) Pariwisata.

Tak hanya itu, tiap tahun performa pariwisata Indonesia terus menanjak. Grafiknya sangat kontras bila dibandingkan komoditas lain, seperti minyak, gas, batu bara, serta kelapa sawit terus merosot. Sektor ini menjelma menjadi core busines Indonesia. Pariwisata menjadi penyumbang PDB, devisa serta lapangan kerja paling besar dan mudah dan cepat.

Berita Rekomendasi

Pada 2016, devisa pariwisata mencapai US$ 13,5 miliar per tahun. Hanya kalah dari minyak sawit mentah (CPO) sebesar US$ 15,9 miliar per tahun. Padahal pada 2015 lalu, pariwisata masih ada di peringkat keempat sebagai sektor penyumbang devisa terbesar.

Tahun 2017, sumbangan devisa dari sektor pariwisata melesat menjadi sekitar US$ 16,8 miliar. Angka ini diprediksi akan meningkat 20% menjadi sekitar US$ 20 miliar pada 2018.

"Kami akan terus mencari celah untuk menaikkan jumlah wisman di 5 prioritas pasar, yakni Singapore, Malaysia, China, Australia dan Jepang. Sehingga Pariwisata akan tumbuh menjadi kekuatan utama perekonomian Indonesia. Modal kita sudah kuat. Pariwisaata adalah DNA kita," kata Arief. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas