Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi Makan Nasi Bungkus bareng Pengungsi Tsunami di Banten
Warga bersantap siang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di lantai 1 kantor pengelola Terminal Bus Narogong, Pandeglang, Banten.
Penulis: Domu D. Ambarita
Editor: Fathul Amanah
Ferizal, suami Adiasah, tidak berada bersama dia siang itu.
"Kami masih mengungsi. Jadi belum sempat melihat rumah. Kata orang-orang terjadi genangan, tapi bangunan tidak sampai hancur," kata Adisah.
Baca: Belai Peti Jenazah Dylan Sahara, Ifan Seventeen Terisak: Pakai Baju Putih Biar Seragam Sama Kamu
Siang itu, sekitar pukul 14.00 WIB, warga bersantap siang bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di lantai 1 kantor pengelola Terminal Bus Narogong, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Puluhan warga makan nasi bungkus yang dihidangkan pihak Dinas Perhubungan Provinsi Banten.
Turut mendampingi Menhub antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti, Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Banten Tri Nurtopo.
Menu santapannya nasi bungkus kertas warna cokelat dengan lauk-pauk telur.
Tersedia udang bakar tersusun seperti sate tusuk dan cumi, disediakan dalam plastik diletakkan di atas karpet untuk dimakan bersama.
Budi bersama Awaluddin dan beberapa pejabat lainnya tampak lahap menyantap makanan.
"Enak lho nasinya. Ada udang bakar dan cumi," ujar Budi.
"Pak Awal makan dua bungkus, saya tidak kebagian," ujar Budi berseloroh usai bersantap.
Awaluddin menimpali, "Enak... enak udangnya, segar. Sulit mencari udang bakar beginian di Jakarta. Kalau di Jakarat, udangnya sudah tiga kali mati. Dari nelayan mati, dibekukan pakai es, ke pedagang pakai es, ke rumah makan pakai es lagi," katanya.
Lalu Menhub menimpali lagi, "Enak makannya. Melihat mereka (pengungsi korban tsunami, Red) makan tambah senang. Kita ingin menjalin kebersamaan," ujar Budi, mantan Direktur Utama PT Angkasa Pura II.
Dikunjungi menteri dan pejabat dari Jakarta membuat hati pengungsi terhibur.
"Enak aja gitu. Senang. Kami merasa diperhatikan. Apalagi sejak tadi pagi kami hanya makan roti. Ini baru makan sejak pagi. Kalau di pengungsian di Karakatau banyak makanan," ujar Wiwin sembari meminta pemetintha memperhatikan kebutuhan pengungsi, terutama makanan dan pakaian.