Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Guntur Sakti: Maaf Ya #ItuBukanKemenpar

Di Twiterland tiba-tiba muncul postingan yang bernada minor dan dialamatkan ke Kemenpar RI, 16 Februari 2019. Kemenpar dituding main comot foto orang,

Editor: Content Writer
zoom-in Guntur Sakti: Maaf Ya #ItuBukanKemenpar
dok. Humas Kemenpar

Nah, banyak sekali. Anda lihat bus-bus pariwisata di seluruh Indonesia, punya travel agent, rata-rata logo Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia-nya logo lama. Sudah ganti lama. Tetapi yang dipasang masih yang lama saja.

Kegiatan Pariwisata di daerah, juga masih sering membuat backdrop, logonya masih salah. Masih lama. Bak belakang truk yang kata-katanya lucu-lucu itu juga banyak yang membuat gambar Wonderful Indonesia, dan tidak standar. Warung-warung, kaus, topi, banyak, kalau mau mencari kesalahan. 

Apakah tidak ada sosialisasi? Adalah mas! Bahkan ada Tim Brand Guardian. Tim yang tugasnya menjaga, melaporkan, dan mengoreksi jika ada unsur penting dalam branding Wonderful Indonesia terganggu. Kita menjaga itu, agar country branding kita terus naik. Sekarang peringkat 47, menuju 30 besar dunia.  

Detail sekali, soal warna sulur di materi promosi Wonderful Indonesia saja, dipelototi. Hijau melambangkan: Kreativitas, ramah kepada alam dan keselarasan. Ungu : Daya Imajinasi, Keimanan, Kesatuan Lahir dan Batin. Jingga : Inovasi, Semangat Pembaruan, dan Keterbukaan. Biru : Kesemestaan, Kedamaian, dan Keteguhan. Magenta : Keseimbangan, Akal Sehat, dan Sifat Praktis

Kalau hijau, itu promosi aktivitas yang terkait Nature, atau alam. Seperti gunung, hutan, danau, sawah, pantai, bawah laut. Ada brand position, posisi di kanan atas, kiri atas, bawah kanan, dan lainnya. Ada yang horizontal, vertical, cropping, background hitam, background putih, dan lainnya. 

Silakan cek di http://www.kemenpar.go.id/userfiles/Kemenpar - Wonderful Indonesia Brand Guidelines(1).pdf biar kalian tahu, betapa brand itu dijaga, dibangun, dan terus dipromosikan dengan serius. Pak Menpar Arief Yahya itu selalu menggunakan global standar, untuk menjadi pemain kelas dunia.

Sudah disosialisasi, mengapa sering ada yang salah?

BERITA TERKAIT

Nah, itulah tugas kita bersama. Menaikkan awareness logo Wonderful Indonesia kita yang sudah menjadi Country Branding Indonesia di mana saja di seluruh dunia, dalam TTI, Tourism, Trade, Investment.

Kalau orang mau memasang logo dan foto apa tidak dilarang?

Tidak! Silakan aja. Makin banyak masyarakat yang cinta pariwisata, dengan sukareka menggunakan logo ligo pariwisata, itu makin bagus.

Asal untuk tujuan mempromosikan Pariwisata, destinasi, calendar of event di daerahnya. Dan kita surprise, banyak masyarakat kita yang saking cintanya pada Pariwisata Indonesia, mereka membuat logo-logo sendiri, mendesain sendiri, dan mamasang sendiri. Yang perlu kita ingatkan adalah, hati-hati dengan hak cipta. Foto dan konten video harus standar, kelas dunia, dan menggunakan foto yang cocok dengan destinasi yang dipromosikan.

Bahkan kita sudah membuat kerjasama (sudah sampai pada level perjanjian kerjasama, sudah melalui tahap curration, co creation, dan competition. Banyak perusahaan besar yang sudah memasang logo Wonderful Indonesia atau Pesona Indonesia di produknya, baik yang di dalam maupun keluar negeri.

Contohnya, Aqua Danone, Credit Card BRI, Telkomsel, Go Fresh, Papatonk, Prompan, dan lainnya yang jumlahnya sudah mendekati 100 perusahaan ternama. Tentu mereka tidak akan mau bekerjasama jika kita tidak punya reputasi dunia.

Bagaimana dengan yang sudah terlanjut mencaci maki?  

Ya, terima kasih atas segala comments-nya. Semoga percakapan ini bisa menjelaskan secara gamblang. Salam Pesona Indonesia. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas