Menpar Arief Yahya: Endorser Pariwisata Kita Adalah Presiden Jokowi
Presiden Jokowi punya andil besar dalam membuat sektor pariwisata menjadi seksi sebagai core economy bangsa ke depan.
Editor: Content Writer
Mengapa sektor pariwisata begitu nyaring di masa kepemimpinan Presiden Jokowi?
Bahkan mampu mengubah mindset public, bahwa kebutuhan pokok itu tidak hanya SPP – Sandang, Pangan, Perumahan--, tetapi ditambah dengan piknik alias berwisata, yang turunannya harus menyiapkan powerbank, wifi, paket data dan segala rupa yang terkait dengan digital.
Presiden Jokowi sendiri punya andil besar dalam membuat sector pariwisata menjadi seksi sebagai core economy bangsa ke depan.
Pariwisata bisa menjadi harapan bangsa Indonesia, karena Menpar Arief Yahya membuktikan bahwa indeks daya saing kepariwisataan Indonesia terus membaik dan menembus peringkat 42 besar dunia tahun 2017, dari 135 negara yang diranking oleh World Economic Forum.
Sedangkan salah satu pilarnya menembus 20 besar dunia, yaitu natural dan cultural resources.
Menpar Arief Yahya juga membawa pariwisata ke global level, dan selalu juara dunia di mana-mana.
“Kalau ingin menjadi Global Player, maka kita harus menggunakan Global Standart. Maka semua kriteria baik, versi TTCI – Travel and Tourism Competitiveness Index dengan 14 sub pilar itu kita garap dengan serius,” ungkap Menpar Arief Yahya, yang mendatangi sendiri markas WEF – World Economic Forum di Geneva, Swiss.
“Kita masih ada beberapa catatan merah, seperti security and safety, environment sustainability, ICT Readiness, dan lainnya. Itu PR kita ke depan yang harus terus dikolaborasi dengan Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah, agar daya saing pariwisata kita terus naik,” tambah Arief Yahya, Menteri yang berangkat dari background professional itu.
Di TTCI itu juga tergambar, bahwa komitmen pemerintah dinilai sangat tinggi.
“Iya, 4 tahun berturut-turut Pariwisata menjadi Leading Sector itu sudah menunjukkan bahwa keseriusan Pak Presiden Jokowi dalam menjadikan Pariwisata sebagai lokomotif ekonomi Indonesia ke depan, sangat serius dan tegas. Itu punya bobot penilaian yang tinggi di mata dunia,” kata Menpar Arief yang mantan Dirut Telkom dan pernah menjadi CEO BUMN Terbaik itu.
Menpar Arief Yahya juga mencatat, Presiden Jokowi adalah endorser berbaik pariwisata Indonesia. Pertama, beliau aktif di semua media social, dari Yourube, Instagram, Facebook, dan Twitter.
Konten yang paling sering heboh diunggah adalah pariwisata, karena sarat dengan keindahan alam dan budayanya. “Dan ketika diposting, ratusan ribu orang bahkan jutaan, ikut merespons positif dan berinteraksi di online,” ungkap Menpar Arief Yahya yang asli Banyuwangi, Jawa Timur itu.
Kedua, Presiden Jokowi juga sudah mengunjungi destinasi prioritas dan super prioritas berkali-kali. Dari Danau Toba Sumatera Utara, Tanjung Lesung Banten, Borobudur Joglosemar, Mandalika NTB, Labuan Bajo NTT, Raja Ampat Papua Barat, sampai ke Morotai Malut.
“Di Mandalika malah pernah nge-vlog dengan Pak Gubernur, saat meninjau Lombok Mandalika,” ujarnya.
Berbagai events penting juga selalu dikunjungi dengan serius, dan aktif melibatkan diri dalam festival atau fiesta events itu. Seperti Pesta Danau Toba di Sumut, Karnaval Khatulistiwa di Pontianak, Parade Kemerdekaan Pesona Parahiyangan Bandung, Pesta Kesenian Bali di Renon, Denpasar, dan lainnya.