Lonjakan Ekspor Pertanian Merupakan Kado untuk 74 Tahun Indonesia
Lonjakan ekspor produk pertanian selama 4,5 tahun terakhir merupakan "kado" terbaik untuk Indonesia yang telah berusia 74 tahun. Kabar itu tentu harus
Editor: Content Writer
Lonjakan ekspor produk pertanian selama 4,5 tahun terakhir merupakan "kado" terbaik untuk Indonesia yang telah berusia 74 tahun. Kabar itu tentu harus diapresiasi.
"Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman berhasil memberikan hadiah yang membahagiakan untuk ulang tahun kemerdekaan Indonesia ke 74 tahun," ucap pengamat sosial pertanian Institute Policy for Agro Reform (InsPAR) Faiz Ismu Amir, Senin (19/8/2019).
Faiz mengatakan, cita-cita agar Indonesia mampu ekspor produk pertanian merupakan hal yang selalu ditunggu semua kalangan masyarakat Indonesia.
Strategi dan kebijakan Amran Sulaiman selama menjabat ternyata terbukti jitu dengan melejitnya setiap tahun ekspor produk pertanian Indonesia dan siap bersaing di pasar global.
"Ada beberapa kebijakan yang patut diapresiasi terkait dukungan ekspor, antara lain melesatnya pembangunan infrastruktur pertanian, mekanisasi dan pendampingan ke petani yang rutin," ujar Faiz.
Selain itu, Faiz mengungkapkan, Amran Sulaiman mampu berkolaborasi dengan bebagai pihak lainnya untuk menekankan pentingnya produktivitas pertanian sebab berpengaruh ke perekonomian negara.
Beberapa waktu lalu, Amran Sulaiman kembali melepas ekspor produk pertanian sebanyak 10,5 ribu ton atau senilai Rp 1,1 triliun. Amran mengungkapkan, ada 80 jenis komoditas pertanian berhasil di ekspor.
Berdasarkan data 2013, jumlah ekspor pertanian adalah sebesar 33,5 juta ton. Kemudian pada 2016 mengalami dua kali kenaikan mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.
Begitu juga di 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya yakni 41,3 juta ton. Di 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.
Selama periode 2014-2018, jumlah seluruh nilai ekspor produk pertanian Indonesia berhasil mencapai Rp1.957,5 tirliun dengan akumulasi tambahan Rp352,58 triliun. (*)