Ditempuh Berjam-Jam, Pulau Kundur Jadi Lokus Ketiga Diklat Pengantar Geometalurgi Timah
Bersama learning centre PT Timah Tbk., PPSDM Geominerba menggelar Diklat Pengantar Geometalurgi Timah.
Editor: Content Writer
Mengembangkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dipastikan menjadi salah satu unsur penting dalam memajukan sebuah usaha, terlebih di industry pertambangan. Hal ini sepenuhnya dipahami PT Timah Tbk. Tak heran jika Presiden Joko Widodo juga menekankan pengembangan SDM untuk memajukan perekonomian Indonesia ke depannya.
PT Timah Tbk. melalui learning centre-nya kembali memberikan kepercayaan kepada PPSDM Geominerba untuk mengembangkan kompetensi karyawannya. Sebuah keputusan yang tepat lantaran PPSDM Geominerba memang memiliki tugas menciptakan SDM berkompeten khususnya melalui berbagai pendidikan dan pelatihan.
Bersama learning centre PT Timah Tbk., PPSDM Geominerba menggelar Diklat Pengantar Geometalurgi Timah. Diklat ini menyasar pengembangan kompetensi karyawan dan pelaku industri pengolahan dan pemurnian mineral dan mineral ikutannya.
Mempertimbangan lokasi usaha PT Timah Tbk, Pulau Kundur pun dipilih sebagai tempat penyelenggaraan diklat. Pulau Kundur menjadi lokus ketiga Diklat Pengantar Geometalurgi Timah. Pulau Kundur dikenal sebagai salah satu pemasok SDM andal di Provinsi Kepri. Banyak tokoh Kepri lahir di pulau yang aksesnya harus melalui dua kali pergantian kapal yang memakan waktu selama 3 jam dari Pulau Batam.
Bertempat di Griya Kundur, sebanyak 24 peserta pilihan mengikuti diklat yang berlangsung selama tiga hari (28-30 Agustus 2019) ini. Diklat Pengantar Geometalurgi Timah ini bertujuan menciptakan SDM dengan pengetahuan dasar, keterampilan, dan sikap kerja yang baik. Semua itu akan sangat bermanfaat dalam indsutri pengolahan dan pemurnian mineral, khususnya meningkatkan nilai tambah timah dan logam ikutannya.
Hal senada juga menjadi harapan peserta. “Diharapkan dengan adanya Diklat Pengantar Geometalurgi ini, kami (peserta) lebih memahami istilah-istilah geologi dan genesa timah dan mineral ikutan lainnya. Tak hanya itu karakteristik logam-logam ikutan timah serta pengantar pengolahan dan ekstraksinya,” ujar Mahdy yang menjadi peserta diklat kali ini.(*)
Meski harus menempuh waktu cukup lama menuju Pulau Kundur, para Widyaiswara (Pengajar) tetap antusias membagikan ilmu yang dimiliki. Selama diklat berlangsung, tak hanya materi di kelas, para peserta juga diberikan waktu untuk melihat secara langsung proses dan diskusi ke pengolahan, peleburan dan labolatorium analisa PT Timah Tbk Kundur. (IR)