Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Menaker Temui ILUNI UI Bahas Pengembangan SDM Indonesia

Ketua ILUNI Periode 2019-2022, Andre Rahadian mengatakan pihaknya mengajukan program kerja sama yang nantinya akan dikolaborasikan dengan Kemnaker.

Editor: Content Writer
zoom-in Menaker Temui ILUNI UI Bahas Pengembangan SDM Indonesia
Kemnaker
ILUNI UI dan Kemnaker akan lakukan kerja sama untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Ketenagakerjaan, M Hanif Dhakiri dan Ketua Umum dan Pengurus Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI) bertemu guna membahas usulan kerja sama pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Ketua ILUNI Periode 2019-2022, Andre Rahadian mengatakan pihaknya mengajukan program kerja sama yang nantinya akan dikolaborasikan dengan Kemnaker.

"Kami ingin pemerintah dan akademisi perguruan tinggi bisa bersama-sama memajukan SDM Indonesia,” katanya, Senin (30/9/2019).

Andre mengatakan, pihak ILUNI mengajukan usulan kerja sama untuk mengembangkan program pelatihan vokasi serta berwirausaha bagi para calon tenaga kerja agar siap memasuki pasar kerja.

"Kami mendukung upaya-upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Saat ini, UI telah memiliki Learning Centre 4.0 yang didominasi dari kalangan milenial. Ini bisa kita manfaatkan secara optimal,” kata Andre.

Menaker Hanif menyambut baik usulan kerja sama ILUNI UI. Menurutnya, pengembangan SDM Indonesia tak hanya dilakukan pemerintah, tetapi membutuhkan pihak terkait lainnya, termasuk dari kalangan akademisi.

“Dalam menyiapkan SDM yang unggul tentu perguruan tinggi memiliki peran yang sentral guna menciptakan SDM yang memiliki pemikiran yang adaptif,” kata Hanif.

Berita Rekomendasi

Menurut Hanif, saat ini peran perguruan tinggi masih didominasi oleh pendidikan formal saja. Padahal, saat ini diperlukan pendidikan berbasis pelatihan guna menghasilkan SDM yang kompeten, serta pemberian edukasi dalam menyikapi era digitalisasi saat ini.

“Terkait tahap implementasi kerja samanya nanti, perlu untuk dibahas lebih lanjut didalam forum Focus Group Discussion yang melibatkan para praktisi ahli guna menyiapkan kurikulum vokasi yang tepat,” tutup Hanif.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas