Ahok Masuk BUMN & Ditolak Kelompok 212, Buya Syafi'i Maarif: Nggak Usah Didengar, Tunjukkan Prestasi
Buya Syafi'i Maarif mempertanyakan adanya kelompok yang menolak masuknya Ahok ke BUMN.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Buya Syafi'i Maarif, mantan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menanggapi adanya penolakan dari publik terkait masuknya Ahok ke Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Publik siapa dulu, publik yang mana,"tanya Buya Syafi'i Maarif.
Salah satu wartawan menjawab pertanyaan Buya tersebut, ya dari kelompok 212.
"Biar saja nggak usah didengar tunjukkan prestasi, dan kejar nilai," ujar pria kelahiran Minangkabau ini.
Menurutnya Ahok adalah orang yang bisa memimpin.
"Saya rasa dia bisa memimpin. Gubernur saja bisa apalagi BUMN," ungkapnya.
Ahok Dikabarkan Akan Pimpin Pertamina atau PLN, Toto Pranoto: Tantangan Sektor Energi Sangat Besar
Terkait status Ahok sebagai mantan narapidana, Buya tidak mempermasalahkannya.
Karena menurutnya Ahok dipenjaran karena tahanan politik.
Buya mendukung jika Ahok menjadi pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Oke kenapa tidak," ujarnya ketika ditanya mengenai pendapat masuknya Ahok ke BUMN.
Ia menjelaskan jika Ahok pernah menjadi Gubernur dan dia berhasil.
Ketika ditanya mengenai status Ahok yang pernah menjadi narapidana kasus penistaan agama, Buya mengatakan Ahok telah banyak belajar ketika ditahan.
Ahok Segera Pimpin BUMN, Anggota DPR Deddy Sitorus Melihat Kuatnya Karakter Kepemimpinan dari Ahok