HATHI Gelar Seminar ke 36 Dukung Penanganan Sumber Daya Air di Timor
Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXVI dan HATHI The 6th International Seminar di Auditorium
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia menggelar Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXVI dan HATHI The 6th International Seminar di Auditorium Politeknik Negeri Kupang, Jumat (22/11/2019).
Adapun tema dalam pertemuan ilmiah tersebut adalah Pengelolaan Sumber Daya Air Pada Daerah Semi Kering Kepulauan: Hambatan, Tantangan, dan Peluang.
"Tema dari seminar kali ini adalah bagaimana kita memberikan dukungan bagi sumber daya air untuk daerah-daerah kepulauan. Dimana salah satunya di daerah Timur ini di Kupang dan memerlukan penanganan sumber daya air lebih lanjut," ungkap Imam Santoso selaku Ketua Umum HATHI saat ditemui dalam acara Field Trip di Bendungan Raknamo, Jumat (21/11/2019).
Baca: Jelang Natal dan Tahun Baru, Menteri Budi Prediksi Kemacetan Banyak di Lokasi Wisata
Lebih lanjut, saat pembukaan acara yang berlangsung pada malam harinya di Auditorium Politeknik Negeri Kupang, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan yang disampaikan oleh Wakil Menteri PUPR John Wempi Wetipo, Kementerian PUPR berharap kontribusi nyata dari HATHI dalam pengelolaan air di daerah semi kering kepualauan.
"Saya harap para tenaga ahli di bidang teknik hidraulik yang berkumpul dalam PIT HATHI tahun 2019 ini dapat memberikan solusi konkrit untuk pengembangan potensi air di daerah semi kering kepulauan seperti NTT yang sering mengalami kekeringan saat kemarau."
Baca: Balitbang PUPR, Perannya Lebih Banyak di Belakang Layar dalam Pembangunan Infrastruktur Indonesia
Hal senada disampaikan oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Kementerian PUPR Hari Suprayogi pada acara yang sama,
"Dalam pengelolaan sumber daya air di daerah semi kering memiliki kendala tersendiri. Oleh karena itu, dengan berkumpulnya para ahli teknik hidraulik pada PIT HATHI ini, kami butuh inovasi, masukan juga kritik dan saran tentang pengelolaan sumber daya air di daerah semi kering. Agar kami bisa mencapai target yang telah ditetapkan."
Direktorat Jenderal SDA sendiri terus melanjutkan pembangunan tampungan air sebagai salah satu pengelolaan sumber daya air di NTT, daerah dengan curah hujan terendah di Indonesia.
Baca: Spirit Industri 4.0 di Kementerian PUPR Tercermin dari Gaya Kerja Basuki yang Rock and Roll
"NTT yang mendapatkan hujan hanya tiga bulan dalam satu tahun memerlukan tampungan air sebanyak-banyaknya sebagai cadangan air di musim kemarau," jelas Dirjen SDA dalam keynote speech PIT HATHI pada hari kedua pelaksanaan acara (23/11/2019).
"Selain Bendungan Tilong yang sudah beroperasional di Kabupaten Kupang, terdapat pembangunan tujuh bendungan lagi. Dua di antaranya sudah selesai, yaitu Raknamo di Kabupaten Kupang dan Rotiklot, Kabupaten Belu.
Tiga bendungan sedang dalam tahap pembangunan, yaitu Napun Gete di Kabupaten Sikka, Temef di Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Manikin di Kabupaten Kupang. Sedangkan dua lagi masih dalam tahap persiapan. Jadi total akan ada delapan bendungan di NTT," imbuhnya.
Baca: Penjelasan Curahan Air dan banjir di tol Becakayu Seksi 2A yang sedang dalam proses konstruksi
Peserta dalam seminar HATHI berjumlah sekitar 800 peserta dari dalam maupun luar negeri. Selain kalangan PU, seminar ini juga diminati oleh konsultan, kontraktor, dan beberapa asosiasi. Anggota HATHI sendiri berjumlah 7.136 orang insinyur yang bergerak dalam bidang hidrolik, sumber daya air, pemerhati, dan pelaksana sumber daya air.
HATHI adalah asosiasi profesional yang bekerja secara profesional, independen, dan tidak terikat pada birokrasi. Hingga saat ini sudah terhitung 1.457 orang yang memiliki sertifikasi keahlian internasional.
Baca: Kementerian PUPR Tawarkan Investasi 4 Ruas Tol Sepanjang 424 Km
"Dari Indonesia, kami ada 30 cabang yang hadir pada saat ini baik dari balai-balai wilayah sungai, asosiasi kontraktor, asosiasi konsultan, dan beberapa dari luar negeri seperti dari Korea, Jepang, India, dan Malaysia. Mereka akan hadir untuk mengikuti seminar ini dan mempresentasikan papernya," tandasnya.
Acara pembukaan PIT XXXVI HATHI berlangsung meriah. Acara dihadiri oleh Wakil Menteri PUPR mewakilili Menteri PUPR, Gubernur Nusa Tenggara Timur, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, dan seluruh peserta seminar HATHI dari berbagai kalangan. Pembukaan acara ditandai dengan pemukulan gong secara bersama yang dilanjutkan dengan malam kesenian. (*)