Antisipasi Penyebaran Virus Korona, Kapal Asing Wajib Lalui Proses Pemeriksaan Kesehatan KKP
Kapal asing melakukan lego jangkar diarea yang telah ditentukan dan jika hasil pemeriksaan seluruh awak kapal dinyatakan sehat maka kapal boleh masuk.
Editor: Content Writer
Selain itu, Kantor KSOP Kelas II Pontianak bersama instansi terkait seperti Polda Kalimantan Barat, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Bea Cukai, Imigrasi dan Dinas Kesehatan Provinsi telah melakukan Rapat Koordinasi pada Senin (3/2/2020) untuk membahas penanganan kapal asing yang masuk ke wilayah Pontianak. Hal tersebut dilakukan untuk menjawab keresahan masyarakat atas kedatangan ABK berwargakenegaraan Tiongkok yang ditakutkan akan membawa virus Korona.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar tidak mudah panik dan resah terhadap informasi informasi yang cepat beredar di media sosial yang belum tentu diketahu kebenarannya, terutama yang berkaitan dengan virus Korona. Selaku regulator di pelabuhan, kami akan memastikan kapal-kapal dan awak kapal yang masuk ke Indonesia dalam keadaan sehat. Untuk laporan atau pertanyaan terkait bisa menghubungi call center Kemenhub di 151,” ucap Ahmad.
Adapun sesuai dengan SK bersama Menteri Perdagangan, Perhubungan dan Keuangan Nomor: 885/Kpb/VII/1985, KM139/HK.205/Phb-85, 677/KMK.05/1985 sebagaimana telah diubah dan ditambah, disebutkan bahwa Pelabuhan Pontianak menjadi salah satu pelabuhan yang terbuka untuk perdagangan luar negeri.
Selain Pelabuan Pontianak, kapal asing yang masuk ke Pelabuhan Anggrek, Gorontalo juga telah melalui pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan oleh tim Kantor Kesehatan Pelabuhan, seperti yang dilakukan terhadap kapal MV. Golden Autumn yang diperiksa di posisi area labuh jangkar.
Diketahui MV. Golden Autumn merupakan kapal kargo asal Tiongkok yang memuat 16 ABK. Kapal tersebut berlabuh tanggal 1 Februari 2020 untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang milik Perusahaan Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Karang dan dijadwalkan akan bertolak pada tanggal (10/2/2020) pekan depan.
“MV. Golden Autumn tiba dan labuh jangkar tanggal 1 Februari 2020. Setelah dilakukan pemeriksaan di atas kapal, seluruh awak kapal dinyatakan sehat dan tidak ditemukan indikasi atau suspect virus Korona. Kemudian kapal bisa sandar di pelabuhan Anggrek pada 2 Februari 2020 untuk melakukan kegiatan 5 hari ke depan,” terang Ahmad.
Namun demikian, pihaknya tetap meminta seluruh buruh yang melakukan pembongkaran agar berhati-hati dan menggunakan masker. Selama kapal tersebut bersandar, para awak kapal dilarang turun dari kapal. Tak hanya awak kapal, para buruh yang akan melakukan bongkar barang juga diperiksa kesehatannya dan harus menggunakan masker.
“Selain menggunakan masker, para buruh juga diminta segera meninggalkan kapal jika sudah tidak ada kepentingan, tidak berkomunikasi atau kontak langsung dengan Awak kapal, dan dilarang mengkonsumsi makanan atau minuman dari kapal tersebut serta membersihkan diri setelah turun dari kapal seperti mencuci tangan,” jelasnya.
Pihaknya menegaskan bahwa seluruh pelabuhan harus melaksanaksn SOP yang sama terhadap kapal asing yang memasuki pelabuhan di Indonesia untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang saat ini sedang diwaspadai dan menjadi sorotan dunia.(*)