Lantik Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga, Menpora: Benahi Tanpa Ada Penyimpangan
Menpora Zainudin Amali melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I), Chandra Bhakti sebagai Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menpora Zainudin Amali melantik Pejabat Pimpinan Tinggi Madya (Eselon I), Chandra Bhakti sebagai Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa (14/7/2020) siang di Auditorium Wisma Kemenpora.
Pelantikan tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 109/TPA Tahun 2020 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Kemenpora.
Pada pelantikan yang mematuhi protokol kesehatan tersebut, Menpora mengatakan Kemenpora Selasa (14/7/2020) sudah mendapatkan Deputi Bidang Prestasi Olahraga secara definitif yang kosong sejak 18 Desember 2018 yang lalu.
Dan Menpora pun sudah 3 kali menandangani Plt. Kekosongan ini sudah terlalu panjang, dan kalau ini dibiarkan maka tidak begitu bagus buat birokrasi di lingkungan Kementerian Pemuda dan Olahraga.
"Kemarin sore saya mendapatkan surat keputusan dari Bapak Presiden, dan hari ini kita mengakhiri masa Plt yang sudah dua tahun berjalan dari tanggal 18 Desember 2018. Proses ini dilakukan dengan terbuka (Open Bidding). Sebenarnya kalau Plt berkali-kali sesuatu yang tidak begitu bagus buat birokrasi di lingkungan Kemenpora, " ujar Menpora.
Deputi yang membidangi Prestasi Olahraga di lingkungan Kemenpora adalah deputi yang sangat strategis karena disitulah tumpuan harapan prestasi olahraga Indonesia. Dan juga anggaran di lingkungan Kemenpora yang paling besar ada di Deputi yang membidangi Prestasi Olahraga.
"Beban bapak sebagai Deputi Bidang Prestasi Olahraga sangat berat. Karena semua urusan ada di tempat bapak untuk urusan prestasi," ucapnya.
"Tapi perlu diingat citra dan opini masyarakat untuk Deputi Bidang Prestasi Olahraga sekarang ini kurang baik. Oleh karena tugas bapak membenahi semua yang ada dan melakukan sesuai tata cara organisasi yang benar serta tidak boleh ada penyimpangan. Saya sudah pesan kepada Sesmenpora, Staf Ahli, para Deputi, semua pejabat dan staf kalau ada pelanggaran langsung digeser," tambah Menpora.
Dalam kesempatan itu Menpora, juga mengatakan bahwa birokrasi yang didengungan dan dikerjakan secara serius menghasilkan hasil yang lumayan. Pertama, adalah tahun ini laporan keuangan Kemenpora statusnya WTP.
"Penantian ini kira-kira 10 tahun kira WTP, kita syukuri tetapi ini menjadi tanggung jawab yang harus kita jaga," jelasnya.
"Kedua, adalah nilai reformasi birokrasi. Alhamdulilah ketika saya masuk masih sekitar 60 dan sekarang sudah 70 dan target saya nilai reformasi birokrasi mencapai angka 80. Ketiga adalah nilai kepatuhan dari para pejabat yang sudah punya kewajiban untuk memberikan laporan harta kekayaan ke KPK tahun ini mencapai 100%. Ketika saya masuk kemari hanya 30%," tambahnya.
Menpora juga berpesan pada Deputi Bidang Prestasi Olahraga yang baru untuk berhati-hati karena Deputi Bidang Prestasi Olahraga adalah tempat yang rawan.
"Saya pesan pada bapak untuk berhati-hati, kalau mengambil keputusan selalu panduan aturan dan itu yang harus ditekan kan betul. Karena kita mengelola APBN kita jangan menggampangkan, tidak boleh ada satu rupiah pun terjadi penyelewengan terhadap uang negara, " tutupnya.(*)