Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perkuat 4 Pilar MPR, Gus Jazil: Mari Kita Bangun Taman Renungan Bung Karno Di Ende

Saat Sukarno diasingkan oleh pemerintah kolonialisme Belanda, merupakan tempat yang digunakan Sukarno untuk merenung memikirkan dasar-dasar negara.

Editor: Content Writer
zoom-in Perkuat 4 Pilar MPR, Gus Jazil: Mari Kita Bangun Taman Renungan Bung Karno Di Ende
dok. MPR RI

TRIBUNNEWS.COM - Kedatangan Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid ke Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada 28 Juli 2020, salah satunya digunakan untuk mengunjungi Taman Renungan Bung Karno.

Taman yang berdampingan dengan Pelabuhan Ende itu pada masa lalu, saat Sukarno diasingkan oleh pemerintah kolonialisme Belanda, merupakan tempat yang digunakan Sukarno untuk merenung memikirkan dasar-dasar negara.

Saat ini Taman Renungan Bung Karno dijadikan salah satu jejak sejarah bahwa di bawah pohon sukun itulah, Pancasila ditemukan. Saat mengunjungi taman, Jazilul Fawaid mengatakan bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawan.

Apa yang dikatakan oleh politisi PKB itu merupakan sindiran setelah dirinya mengamati kondisi taman yang ada. “Saya miris melihat taman ini,” ungkapnya.

Dirinya mengatakan demikian sebab dirasa taman itu tidak terurus padahal disebut oleh pria kelahiran Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, itu di tempat ini, Sukarno menemukan lima mutiara.

Di bawah pohon sukun, Sukarno mencurahkan pikiran dan memeras otak untuk menemukan cara bagaimana menemukan nilai yang dapat memrpersatukan Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau dan beragam suku, bahasa, agama, dan adat istiadat.

”Terbukti apa yang ditemukan Bung Karno mampu mengikat bangsa ini,” paparnya.

Berita Rekomendasi

Namun lagi-lagi dia menyayangkan kondisi taman yang ada tidak mendukung dari temuan besar dari Bung Karno. Dituturkan, di satu sisi bangsa ini ingin memperkuat dan memasyarakatkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika tetapi di tempat ditemukan Pancasila, kondisinya masih perlu banyak dibenahi.

“Artinya kita kurang memberi penghargaan dari jejak sejarah yang ada,” ucapnya. Seharusnya di Taman Renungan Bung Karno, ada fasilitas pendukung yang lain, seperti perpustakaan, laborataorium Pancasila, dan bila perlu dijadikan tempat pendidikan kebangsaan selama dua hingga empat bulan.

Fasilitas seperti itu dikatakan perlu ada agar sebanding dengan apa yang ditemukan oleh Sukarno di Ende.

Sebagai Wakil Ketua MPR, dirinya mengajak kepada semua, pengusaha, pihak swasta, masyarakat luas, dan pemerintah pusat untuk bersama-sama membangun dan membenahi Taman Renungan Pancasila agar menjadi taman yang megah.

“Bila ada yang ahli desain, sumbangkan pikiran tentang tata kota,” ujarnya. “Bila pengusaha, bantulah dana,” tambahnya.

Koordinator Nasional Nusantara Mengaji itu mengatakan dirinya akan peduli terhadap keberadaan taman. “Saya akan berkampanye agar keberadaan Taman Renungan Bung Karno menjadi lebih baik,” tegasnya. “Saya akan berjuang terus untuk taman sampai menjadi lebih bagus,” tambahnya.

Pihak terkait, seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharap segera membenahi Taman Renungan Bung Karno, “sebelum membenahi situs-situs lainnya,” tegasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas