Firman Rendi: Banpres Produktif Merupakan Energi Baru Bagi Usaha Saya
Dahsyatnya dampak pandemi Covid-19 benar-benar dirasakan Firman Rendi (37 tahun), pemilik kedai kopi atau warkop bernama Coffee and Chess.
Editor: Content Writer
"Dengan hanya mengeluarkan uang hanya sebesar Rp5.000, sudah bisa mendapatkan segelas kopi nikmat dan voucher WIFI sepuasnya," jelas Firman.
Firman pun bercerita awal mendirikan usaha warkopnya pada 2013 silam dengan konsep Yuk Ngopi, Yuk Ngobrol, Sambil Main Catur.
"Tapi, sekarang, sudah jarang orang yang ngopi sambil main catur. Lebih banyak yang ngopi sambil main game online," ungkap Firman, yang sudah memiliki ijin usaha dari pemerintah desa setempat.
Untuk jenis kopi yang disajikan, Firman tetap menjaga kearifan lokal dengan menyajikan kopi Dampit (asal Malang) dan kopi ijo dari Tulungagung.
"Saya berpromosi lewat sarana medsos seperti Facebook dan dari mulut ke mulut. Namun, saya tidak melayani penjualan online. Karena, konsep warkop saya adalah menciptakan interaksi sambil ngopi," imbuh Firman lagi.
Uniknya, Firman menggratiskan WIFI di warkopnya khusus untuk para pelajar yang mengerjakan tugas sekolahnya.
"Free Wifi bagi pelajar untuk membuat tugas sekolah dan pelajaran lewat daring atau zoom," tukas Firman.
Keripik Miller
Warga Pakis lainnya yang mendapat Banpres Produktif adalah pasangan suami-istri bernama M Nur Fauzi (37) dan Eka Siswiningtyas (37).
Pelaku usaha katering untuk acara sekolahan dan reseller Keripik Miller dengan merek Sindu Berkah ini juga merasakan dampak dari Covid-19. "Karena tidak ada aktifitas sekolah, usaha katering pun terhenti total," ungkap Eka.
Oleh karena itu, dalam tiga bulan terakhir, Fauzi dan Eka mencoba peruntungan lain dengan berjualan keripik miller.
"Keripik berbahan baku singkong tersebut kami peroleh dari industri rumahan di daerah Jabung. Kemudian, keripik itu kami kemas lagi dengan merek Sindu Berkah," kata Eka.
Perlahan namun pasti, kini penjualan keripik miller terus mengalami peningkatan. Dalam sehari ada saja pesanan keripik. Sementara ini, Eka mengaku masih dalam tahap mengirim keripik sesuai pesanan konsumen.
Ke depan, lanjut Eka, tak tertutup kemungkinan dirinya akan mengirim produknya ke toko-toko oleh-oleh khas Malang yang ada di beberapa destinasi wisata di wilayah Malang.