Petani Probolinggo yang Terdampak Banjir Bisa Klaim Asuransi
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap klaim asuransi segera diurus agar produksi pertanian tidak berhenti.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Pertanian mengimbau kepada para petani di kabupaten Probolinggo yang terdampak banjir untuk mengurus klaim asuransi. Di Probolinggo, banjir melanda empat desa di Kecamatan Dringu, akibat luapan sungai Kedunggaleng.
Bencana banjir membuat lahan pertanian seluas 7,7 hektare yang ditanami beberapa komoditas terancam gagal panen. Lahan itu ada di Desa Dringu, Kedungdalem, Kalirejo, dan Tegalrejo. Mayoritas lahan yang ada ditanami bawang merah, padi, dan jagung.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap klaim asuransi segera diurus agar produksi pertanian tidak berhenti.
"Data segera berapa luas lahan yang terdampak agar petani bisa mengurus klaim asuransi. Produksi pertanian tidak boleh terganggu sebab pertanian harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat," katanya, Sabtu (13/3/2021).
Sementara Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan klaim bisa dimanfaatkan petani untuk tanam kembali.
"Klaim yang akan diberikan pihak asuransi adalah sebesar Rp 6 juta perhektare. Dengan dana itu, petani dipastikan tidak akan menderita kerugian," katanya.
Sarwo Edhy menegaskan jika asuransi adalah bagian dari mitigasi bencana yang membantu meringankan beban petani saat terjadi bencana.
"Oleh karena itu, di tahun 2021 kita akan mengupayakan jumlah petani yang mengikuti asuransi bisa bertambah dan luas lahan yang tercover asuransi bisa lebih banyak," katanya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura di DKPP Kabupaten Probolinggo Didik Tulus Prasetyo, mengatakan pihaknya bersama bidang-bidang terkait di DKPP, terus mendata petani yang lahannya terdampak banjir. Dari data itu nantinya akan dicari berapa petani yang mempunyai asuransi.
Petani yang memiliki asuransi, akan diganti. Sementara untuk petani yang belum memiliki asuransi, pihaknya berupaya memberikan bantuan benih pada komoditas yang rusak.
“Untuk petani yang sudah memiliki asuransi bisa mengklaim kerusakan terdampak banjir. Petani yang menanam padi dan jagung akan dibantu benih. Sementara untuk bawang merah masih kami koordinasikan,” pungkasnya.