Maksimalkan Potensi Tambak Masyarakat, KKP Sebar Bantuan Benur Untuk Pembudidaya
Penyaluran program bantuan seperti bantuan benih terus dikebut pelaksanaannya guna mendukung program-program prioritas KKP.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Program bantuan benih dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali disalurkan melalui Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo kepada pembudidaya di 3 (tiga) desa yakni Desa Suwalan, Desa Temaji dan Desa Socorejo di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa Timur. Total bantuan berupa benur udang vaname yang diserahkan sebanyak 2.368.000 ekor.
Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto menyatakan bahwa penyaluran program bantuan seperti bantuan benih terus dikebut pelaksanaannya guna mendukung program-program prioritas KKP.
“Pemerintah terus menggenjot distribusi program bantuan kepada masyarakat untuk mendukung kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN). Hal ini juga sejalan dengan terus membaiknya perekonomian tanah air sehingga permintaan akan produk perikanan terus menanjak baik untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku industri maupun kebutuhan konsumsi protein rumah tangga,” urai Slamet.
Slamet juga menilai bahwa program Pemerintah dalam mencairkan berbagai stimulus melalui kebijakan PEN dapat berjalan dengan lancar berkat dukungan berbagai elemen seperti pemerintah pusat, daerah, akademisi, pihak swasta maupun masyarakat sendiri.
“Perikanan budidaya menjadi salah satu sektor andalan dalam memperbaiki laju perekonomian dengan meningkatkan produksi komoditas unggulan melalui pembangunan klaster kawasan budidaya yang berkelanjutan. Komoditas unggulan seperti udang, lobster dan rumput laut diproduksi dengan memperhatikan jaminan mutu serta memiliki nilai tambah agar dapat menjadi tumpuan ekspor,” ungkap Slamet.
Lebih lanjut Slamet juga menambahkan bahwa produk perikanan budidaya yang memenuhi standar keamanan pangan yang dibutuhkan pasar ekspor membutuhkan ketelatenan pelaku usaha budidaya dalam menerapkan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB) serta dukungan pengembangan inovasi dan teknologi akuakultur di masa mendatang.
“Dengan dukungan kegigihan dan penguasaan teknologi yang baik oleh pembudidaya, tentunya peluang keberhasilan dalam menjalankan usaha dapat lebih mudah dicapai oleh para pelaku usaha budidaya,” pungkas Slamet.
Sementara itu Kepala BPBAP Situbondo Nono Hartanto mengungkapkan bahwa penentuan lokasi penerima bantuan telah melalui tahap seleksi, identifikasi teknis dan verifikasi yang ketat agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran serta dapat meningkatkan produktivitas maupun pendapatan dari pembudidaya.
“Keberhasilan pembudidaya juga didukung dengan benur berkualitas yang memiliki keseragaman yang baik, kuat dan dihasilkan dari induk unggul dari unit pembenihan bersertifikat seperti di balai kami,” lanjut Nono.
Selain itu Nono juga berujar bahwa pemilihan lokasi di Tuban juga karena lokasi pantai utara Pulau Jawa merupakan lokasi yang masuk dalam rencana kerja pemerintah sebagai salah satu lokasi prioritas sentra produksi udang nasional yang ditetapkan oleh Bappenas.
“Kami juga terus menjaga keberlanjutan usaha dari penerima bantuan dengan rutin melakukan monitoring dan evaluasi kepada mereka, baik melalui tenaga teknis kami maupun berkoordinasi dengan penyuluh perikanan setempat. Harapan kami agar perkembangan usaha dari penerima bantuan dapat dilaporkan secara berkala agar tingkat keberhasilan penyaluran bantuan dapat lebih terukur dengan baik,” tutup Nono.
Sebagai informasi, hingga pertengahan bulan April 2021, BPBAP Situbondo telah menyebar bantuan benih ikan sebanyak 19,4 juta ekor kepada pembudidaya di wilayah kerjanya. (*)