Menteri Trenggono Dorong Balai KKP di Takalar Tingkatkan Produksi Benih Rajungan
Langkah ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari mencari dan membudidayakan komoditas tersebut
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya di Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) di Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Provinsi Sulawesi Selatan, untuk meningkatkan jumlah produksi rajungan. Langkah ini guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari mencari dan membudidayakan komoditas tersebut.
"Tingkatkan lagi produksinya. Rajungan ini juga termasuk komoditas perikanan yang punya nilai tinggi di pasar," ungkapnya di lokasi, Jumat (18/6/2021).
BPBAP Takalar merupakan tempat pengembangan dan penerapan teknik/teknologi pembenihan, pelestarian serta perlindungan budidaya air payau. Komoditas utama yang dihasilkan meliputi rajungan, udang windu, vaname, nila salin, kakap putih hingga rumput laut.
Untuk rajungan sendiri, BPBAP Takalar mampu memproduksi 500.000 sampai 1 juta ekor benih rajungan per tahun. Benih-benih tersebut lalu didistribusikan ke masyarakat, petembak, hingga untuk restocking di perairan di sekitar Takalar.
Menurut Menteri Trenggono rajungan punya nilai ekonomi tinggi dan penyerapannya di pasar lokal maupun internasional cukup tinggi. Rajungan bersama kepiting termasuk dalam lima komoditas ekpor perikanan unggulan Indonesia. Berdasarkan data BPS periode Januari hingga April 2021, ekspor rajungan termasuk kepiting, nilainya sebesar USD150,86 juta.
Dalam kunjungan kerja tersebut, Menteri Trenggono turut meninjau fasilitas laboratorium yang ada di BPBAP Takalar. Menteri Trenggono mendukung penuh kegiatan perekayasaan maupun inovasi dalam rangka meningkatkan produktivitas subsektor perikanan budidaya di Indonesia.
Sementara itu Kepala BPBAP Takalar Supito mengaku siap menambah jumlah produksi dan akan melakukan sejumlah inovasi untuk mencapai angka produksi yang optimal. Selain rajungan, inovasi untuk komoditas lain juga dilakukan, seperti rumput laut dan nila salin.
"Tentu kami akan melakukan inovasi-inovasi. Karena memang kebutuhan benih rajungan ini tinggi," ujarnya.
Selain melakukan dialog dengan pegawai di UPT, Menteri Trenggono menyerahkan bantuan benih udang windu sebanyak 1,2 juta ekor kepada lima kelompok petambak di sana.(*)