Menteri Trenggono Dorong Produktivitas Budidaya Perikanan Pasaman Meningkat Dua Kali Lipat
Program pakan mandiri pun akan digalakkan untuk mendukung pembudidaya meningkatkan jumlah produksi.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong produktivitas perikanan budidaya air tawar di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat naik menjadi dua kali lipat dalam kurun waktu satu hingga dua tahun ke depan. Program pakan mandiri pun akan digalakkan untuk mendukung pembudidaya meningkatkan jumlah produksi.
Pasaman merupakan salah satu sentra perikanan budidaya air tawar di Sumatera Barat. Luas area budidayanya mencapai 4.467 hektare dengan volume produksi pada tahun 2020 sebesar 54,5 ribu ton.
"Volume produksi 54 ribu ton itu nilainya sama dengan Rp1 triliun kira-kira. Harapan saya dalam satu dua tahun ke depan itu mungkin bisa menjadi dua atau tiga kali (lipatnya). Ini menjadi tugas Kepala Dinas dan Pak Bupati dan kita akan dukung ya," ujar Menteri Trenggono di Pasaman, Jumat (4/6/2021).
Menurutnya peningkatan produktivitas perlu didorong sebagai upaya terciptanya lapangan kerja baru dan naiknya kesejahteraan masyarakat. Sejauh ini, kurang lebih puluhan ribu orang yang menggantungkan hidup dari kegiatan budidaya di Pasaman.
"Jadi mata rantai industrinya ini, mata rantai ekonominya ini sangat luar biasa, misalnya pakannya, benihnya, budidayanya dan seterusnya," tambah Menteri Trenggono.
Sementara sebagai bentuk dukungan, Menteri Trenggono meminta jajarannya di Ditjen Perikanan Budidaya (DJPB) untuk menggalakkan program pakan mandiri yang bersumber dari bahan baku berprotein nabati indigofera. Pakan ini sudah berhasil diterapkan di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Sungai Gelam.
"Saya mengarahkan Plt Dirjen Perikanan Budidaya untuk program pakan mandiri. Saya datangkan juga dari Jambi, Kepala BPBAT Sungai Gelam datang ke sini. Untuk kemudian diskusi dengan Kepala Dinas bagaimana nanti membuat pakan mandiri yang bisa dilakukan oleh masyarakat. Itu yang kita lakukan," urainya.
Dalam kunjungan kerja di Pasaman, Menteri Trenggono turut meninjau langsung kegiatan budidaya ikan mas di Nagari Lansek Kadok, Kecamatan Rao Selatan. Menteri Trenggono menyaksikan panen ikan dan berdialog dengan pembudidaya dan penyuluh perikanan yang bertugas di sana.
"Bantuan yang diharapkan pembudidaya di sini berupa excavator, dan pakan mandiri tadi. Kita upayakan semuanya," pungkasnya.
Selain berdialog, Menteri Trenggono menyaksikan pemberian bantuan untuk mendukung penguatan sektor kelautan dan perikanan di Kabupaten Pasaman. Bantuan tersebut meliputi 200 ekor calon indukan ikan mas Mustika yang merupakan varian unggul.
Varietas ikan mas Mustika yang dihasilkan oleh Balai Riset Pemulihan Ikan (BRPI) Sukamandi ini teruji tahan terhadap penyakit Koi Herpes Virus (KHV). Ini merupakan kali kedua KKP memberikan bantuan calon induk Mustika ke pembudidaya di Pasaman, setelah sebelumnya diberikan pada 2017.
Kemudian bantuan lain berupa calon induk mas sebanyak 1.000 ekor dan 180 ekor calon induk lele hasil dari pembenihan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Sungai Gelam Jambi.
Dalam kunjungan kerja ini, Menteri Kelautan dan Perikanan didampingi oleh Plt Dirjen Perikanan Budidaya TB Haeru Rahayu serta Bupati Pasaman Benny Utama dan Kadis Perikanan setempat.(*)