Wapres Serahkan Penghargaan Provinsi dan Kabupaten Peningkatan Produksi Padi Tertinggi
Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Presiden RI, KH Maruf Amin bersama Mentan SYL di Istana Wapres, Senin (13/9/21)
Editor: Content Writer
![Wapres Serahkan Penghargaan Provinsi dan Kabupaten Peningkatan Produksi Padi Tertinggi](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/provinsi-dan-kabupaten-terima-penghargaan-pertanian-2021.jpg)
Peringkat I : Kabupaten Cilacap memiliki provitas sebesar 6,75 ton/ha (meningkat 0,39 ton/ha) dengan peningkatan produksi sebesar 93.942 ton.
Peringkat II : Kabupaten Brebes memiliki provitas sebesar 6,09 ton/ha (meningkat 0,66 ton/ha) dengan peningkatan produksi sebesar 67.537 ton.
Peringkat III : Kabupaten Ngawi memiliki provitas sebesar 6,65 ton/ha (meningkat 0,31 ton/ha) dengan peningkatan produksi sebesar 60.583 ton.
Peringkat IV : Kabupaten Ogan Ilir Komering Ulu Timur memiliki provitas sebesar 6,36 ton/ha (meningkat 0,11 ton/ha) dengan peningkatan produksi sebesar 58.288 ton.
Peringkat V : Kabupaten Gresik memiliki provitas sebesar 6,08 ton/ha (meningkat 0,12 ton/ha) dengan peningkatan produksi sebesar 39.999 ton.
Atas capaian ini Wapres mengingatkan 3 hal penting yang menjadi tujuan utama pembangunan pertanian Indonesia, melakukan pemenuhan pangan rakyat secara total, meningkatkan kesejahteraan petani dan melakukan peningkatan ekspor secara berkelanjutan.
Ucapan terima kasih disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo kepada Wakil Presiden RI atas perhatian besarnya terhadap jalannya pembangunan sektor pertanian Indonesia. Mentan juga menyampaikan terima kasih kepada para Gubernur dan Bupati yang selam ini bekerja keras meningkatkan produksi dan ekspor.
"Kami menyampaikan rasa hormat kepada Bapak Wapres, di mana di hadapan kita saat ini adalah para pahlawan Indonesia. Mereka adalah para gubernur dan bupati yang setiap hari bekerja menyediakan pangan nasional," katanya.
Mentan menambahkan selama ini Kementan terus berupaya menciptakan ragam kebijakan dan kerja sama intens dengan pemda dan stakeholder lainya agar pertanian Indonesia tidak berhenti dan tetap berproduksi menyediakan pangan nasional.
"Kebijakan-kebijakan ini kami buat agar Indonesia tidak terjerumus dalam krisis pandemi yang panjang. Karena itu kami terus melakukan pendekatan teknologi untuk mengefisiensi produksi. Apalagi, pertanian itu adalah lapangan kerja dan yang paling dasar dari kehidupan," ujarnya. (*)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.