Mentan SYL: Badan Karantina Harus Kawal Ekspor dan Lebih Kreatif
Syahrul mengharapkan jajaran Barantan bisa terus kreatif menciptakan peluang dengan perannya yang penting dalam lalu lintas ekspor-impor Pertanian.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta jajaran Badan Karantina Pertanian (Barantan) untuk terus mengawal ekspor pertanian. Menurut Syahrul, kerja keras jajaran Barantan sudah terlihat dengan suksesnya Merdeka Ekspor yang diselenggarakan 15 Agustus lalu.
“Selama tujuh hari, kita bisa mengekspor sebanyak Rp 7,26 Triliun. Semua ini bisa dilakukan karena kompak dan kerja keras semua jajaran Barantan,” ungkap Syahrul saat menghadiri Rapat Kerja Nasional Barantan, di Hotel Aston Kupang, Nusa Tenggara Timur, pada Minggu siang, 17 Oktober 2021.
Syahrul mengharapkan jajaran Barantan bisa terus kreatif menciptakan peluang. Apalagi Barantan memiliki peran penting dalam lalu lintas ekspor-impor Pertanian.
“Banyak yang bisa kita lakukan. Untuk menjaga pintu Negara, kita (Kementerian Pertanian.red) diwakili oleh Barantan. Tapi saya harapkan kawan-kawan tidak hanya sekedar menjaga pintu. Banyak yang bisa dilakukan sebagai sumbangsih kita untuk bangsa dan Negara,” sebutnya.
Selain mengawal ekspor Pertanian, Syahrul juga berharap bisa menjaga produk-produk impor Pertanian yang masuk ke Indonesia. Apalagi dirinya menyoroti, adanya pihak-pihak yang mendukung impor.
“Yang memikirkan impor tidak memikirkan orang lain. Dan kalian yang terdepan untuk menjaga itu,“ tegas Syahrul.
Lebih lanjut, Syahrul meminta jajaran Barantan untuk tetap bersemangat bekerja. Ia tak menampik, masih ada pihak-pihak yang menyepelekan kerja para insan Pertanian, termasuk jajaran Kementan.
“Orang kira mengurus Pertanian biasa saja. Karena orang lain berpendapat seperti itu, kita pun pada akhirnya merasa biasa. Padahal mengurus pertanian itu menjamin kebutuhan pangan 273 juta orang Indonesia,” imbuh Syahrul.
Untuk itu, dirinya berharap jajaran Barantan bisa terus bekerja dengan tulus dan ikhlas, serta berpegangan kepada standard operational procedure (SOP) berdasarkan tata kelola yang benar.
“Pulang dari sini, saya minta teman-teman untuk ada kemauan dan semangat yang lebih kuat lagi. Kalau kita memiliki kemauan besar, saya yakin, pertanian Indonesia bisa menembus Dunia,” pungkas Syahrul.(*)