Bamsoet Tegaskan Pemuda Pancasila jadi Garda Penjaga dan Pelestari Nilai Pancasila
Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila, Bambang Soesatyo menegaskan PP menjadi garda penjaga dan pelestari nilai Pancasila.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, KENDARI - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila Bidang Organisasi & Kaderisasi Bambang Soesatyo mendorong agar Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Sulawesi Tenggara segera menyelesaikan Musyawarah Cabang (Muscab) di seluruh kabupaten/kota Sulawesi Tenggara untuk memperkuat konsolidasi organisasi.
Mengingat dari 17 kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara, masih ada 11 kabupaten/kota yang belum menyelenggarakan Muscab. Untuk memudahkan, bisa dilakukan dengan menggelar Muscab bersama dari beberapa pengurus kabupaten/kota dalam satu kali penyelenggaraan. Khususnya, terhadap kabupaten/kota yang berada di wilayah kepulauan.
"Targetnya Maret 2022 Muscab sudah harus selesai. Sehingga pada Juli 2022 bisa segera diselenggarakan Musyawarah Wilayah (Muswil), yang akan dihadiri langsung oleh Ketua Umum Pemuda Pancasila. Penyelenggaraan Muscab dan Muswil sangat penting, selain konsolidasi dalam menghadapi tahun politik 2024 juga sebagai wujud komitmen organisasi menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi, di mana prosesi pergantian kepemimpinan diselenggarakan melalui mekanisme organisasi yang jelas, dan menurut periodisasi masa jabatan yang teratur dan berkesinambungan. Sekaligus memperkuat MPW Pemuda Pancasila sebagai penjaga dan pelestari nilai-nilai Pancasila," ujar Bamsoet saat mengunjungi kantor MPW Pemuda Pancasila Sulawesi Tenggara, di Kendari, Rabu (9/2/2022).
Turut hadir pengurus MPW Pemuda Pancasila Sulawesi Tenggara, antara lain Ketua Sultan Abdul Hasan Mbou, Sekretaris Laode Jura Raja Ali, Bendahara Maryeni Hasan, serta Ketua SAPMA Ichsan Wardana.
Ketua DPR RI ke-20 sekaligus mantan Ketua Komisi III DPR RI Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menekankan, seiring perjalanan sejarah bangsa Indonesia, Pancasila telah mengalami pasang dan surut dalam pusaran dinamika zaman. Melampaui berbagai dimensi perubahan sosial, dan melewati berbagai ujian kebangsaan. Satu hal yang pasti, dalam situasi dan kondisi apa pun, Pemuda Pancasila akan selalu berdiri tegak di garda terdepan, sebagai patriot pembela Pancasila.
"Segenap anak bangsa harus bersyukur diwarisi Pancasila oleh para pendiri bangsa. Tidak hanya menjadi dasar, ideologi, dan pandangan hidup bangsa, Pancasila juga menjadi titik temu bagi berbagai kemajemukan bangsa. Nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan, demokrasi dan permusyawaratan, serta keadilan sosial, yang terdapat dalam Pancasila, bukan hanya terbukti mampu menjaga keutuhan persatuan dan kesatuan bangsa. Melainkan juga merepresentasikan nilai-nilai universal yang juga dapat diterima semua golongan, serta mengakomodir segenap kepentingan," tandas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum FKPPI sekaligus Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menerangkan, tidak heran jika dalam Konferensi Asia Afrika 1955, Presiden Soekarno juga memanfaatkanya sebagai forum mengenalkan Pancasila kepada para peserta dari 29 negara di Asia dan Afrika. Karena Pancasila, penduduk Indonesia hingga hari ini bisa terus hidup damai. Padahal Indonesia memiliki lebih dari 270 juta jiwa, terdiri dari 1.340 suku, berbicara dalam 733 bahasa, dan menganut 6 agama serta puluhan aliran kepercayaan.
"Menjadi tugas kita untuk senantiasa meneruskan perjuangan Presiden Soekarno tersebut. Mengenalkan Pancasila kepada warga dunia. Menjadikan Pancasila sebagai warisan Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia," pungkas Bamsoet. (*)