Penutupan IOI 2022 Berjalan Sukses, Ini Harapan Kemendikbudristek
International Olympiads Informatic (IOI) ke-34 menjadi ajang bergengsi di bidang informatika dalam mewujudkan masyarakat 5.0.
Editor: Bardjan
TRIBUNNEWS.COM - International Olympiads Informatic (IOI) ke-34 menjadi ajang bergengsi di bidang informatika dalam mewujudkan masyarakat 5.0.
Indonesia yang menjadi tuan rumah IOI 2022, telah sukses menyelenggarakan kompetisi tersebut.
Hal itu menjadi satu di antara bukti semangat global, di mana terdapat 90 negara turut serta secara hybrid, di mana 65 negara hadir secara langsung dan 25 negara hadir secara daring.
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti, hadir dalam penutupan IOI 2022.
Setidaknya terdapat 180 medali yang diraih oleh para peserta IOI 2022. Di antara, 30 peserta meraih medali emas, 59 peserta meraih medali perak dan 91 peserta meraih medali perunggu.
Tidak hanya itu saja, pertama kali dalam sejarah penyelenggaraan IOI, dikatakanya pada 2022 terdapat honorable mention yang diberikan kepada 36 peserta dengan nilai yang tinggi pada salah satu hari kompetisi.
"Penghargaan ini diberikan untuk mengapresiasi kerja keras dan capaian baik dari para peserta," ucap Suharti, dalam laporan penutupan IOI ke-34 yang digelar secara hibrida (daring dan luring) di Kawasan Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu (14/8/2022) malam.
Pihaknya turut memberikan penghargaan Distinguished Service Award untuk dua peserta.
“IOI ke-34 yang bertema Digital Energy of Asia merupakan bentuk dukungan terwujudnya masyarakat 5.0, di mana teknologi digital akan menjadi sangat dekat dengan kehidupan manusia dan dikembangkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan kehidupan,” terangnya.
Dalam penyelenggaraan IOI ke-34, selain melaksanakan kontes dan pertemuan-pertemuan majelis umum, seluruh peserta juga melakukan ekskursi budaya ke berbagai destinasi wisata budaya di seputar Yogyakarta. Salah satunya dengan mengikuti malam budaya yang digelar di kawasan Candi Borobudur di Magelang pada Sabtu (13/8/2022).
“Mereka mengikuti acara malam budaya dengan sangat antusias, menikmati kekayaan budaya Indonesia yang diakui UNESCO sebagai salah satu keajaiban dunia,” imbuh Suharti.
IOI ke-34 diikuti oleh 536 peserta dari 357 kontestan dan 179 leader, team leader, pendamping, dan tamu. Sejumlah 414 peserta berpartisipasi secara luring dan 122 peserta mengikuti kompetisi secara daring.
Ajang IOI diselenggarakan dengan lima tujuan. Pertama, untuk menemukenali, mendorong, menantang, dan memberikan pengakuan terhadap anak-anak muda yang memiliki talenta hebat di bidang informatika. Kedua, untuk membangun persahabatan internasional di antara para ilmuwan dan para pendidik bidang komputer.
Ketiga adalah untuk memperkenalkan disiplin ilmu informatika kepada kaum muda. Keempat, untuk mempromosikan penyelenggaraan kompetisi informatika kepada siswa sekolah menengah. Kemudian, yang terakhir adalah untuk mendorong negara-negara lain sebagai penyelenggara kompetisi IOI di masa depan.
“Bagi Indonesia, ajang ini selain sebagai ajang prestasi, juga sebagai sarana untuk menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi (computational thinking) bagi anak-anak Indonesia dalam rangka Merdeka Belajar,” ujarnya.
Suharti turut mengucapkan selamat kepada para pemenang dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung penyelenggaraan IOI ke-34 secara hibrida di Indonesia.
“Selamat kepada para pemenang, jangan berkecil hati bagi yang belum berkesempatan mendapat juara. Terima kasih atas dukungan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan IOI tahun ini,” ucap Suharti.
Dalam kesempatan yang sama, General Assembly Chairwomen of IOI 2022, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu turut hadir dan berharap kepada para delegasi untuk terus mengingat pengalaman di Yogyakarta.
Pasalnya, Yogyakarta memiliki sejarah panjang tentang keragaman dan menjadi tempat lahirnya banyak organisasi yang berkontribusi di tingkat internasional dan global.
Oleh sebab itu, Putri keempat Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X mengingatkan kepada para kontestan agar narasi keberagaman yang kuat dari Yogyakarta dapat menjadi inspirasi bagi para peserta yang notabene adalah calon pemimpin masa depan.
Pikiran yang terbuka dan wawasan yang luas menjadi hal penting dan harus dimiliki bagi pemimpin masa depan.
"Jadilah sosok teladan yang ingin kamu contoh," pintanya.
Dalam pidatonya, GKR Hayu juga mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbudristek yang telah memilih Yogyakarta sebagai tempat pelaksanaan kompetisi.
"Sebagai warga Yogyakarta setempat sebagai bagian dari keluarga kerajaan Kesultanan Yogyakarta, saya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari Kemendikbudristek dan seluruh mitra kerja yang memberikan kesempatan bagi kami untuk menjadi tuan rumah," katanya.
Kompetisi IOI ke-34 itu sendiri, diselenggarakan oleh Kemendikbudristek dan bekerja sama dengan para mitra antara lain Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (TOKI), beberapa mitra pendukung dari industri, kementerian/lembaga, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ia juga mengucapkan selamat kepada para peraih medali.
“Selamat kepada semua pemenang, dan selamat kembali ke negara masing-masing semoga lancar dalam perjalanan pulang,” jelas GKR Hayu.
Sementara itu, President of International Olympiad in Informatics, Benjamin Burton, mengajak para peserta untuk menjadi bagian perubahan dunia.
“Kita bisa menjadi bagian dari perubahan, gunakan kepintaran dan kekuatan kalian untuk mengubah sesuatu yang baik untuk kemanusiaan,” ajaknya.
Sebab, pelaksanaan IOI 2022 menjadi kesempatan terpenting untuk mencapai hal-hal baru.
Dia turut mengucapkan terima kasih atas terselenggara IOI yang berjalan dengan sukses.
"Saya bertema kasih untuk tuan rumah Indonesia, ini adalah IOI yang luar biasa," ucapnya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy yang telah menutup secara resmi ajang kompetisi sains tingkat dunia dan tertua, IOI ke-34.
Dalam kesempatan tersebut, Menko PMK menyerahkan secara estafet penyelenggaraan IOI ke-35 tahun 2023 kepada Hungaria.
“Selamat kepada Hungaria sebagai penyelenggara IOI berikutnya. Semoga penyelenggaraan tahun ini dapat menjadi contoh dan pembelajaran yang baik untuk penyelenggaraan IOI selanjutnya,” jelas Menko Muhadjir.
Ia turut menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta IOI baik yang mengikuti secara daring maupun luring.
“Itu merupakan bukti bahwa kita semua sebagai masyarakat global memiliki semangat tinggi untuk kembali bangkit dari tantangan, tidak menyerah pada situasi yang penuh keterbatasan,” pungkasnya. (Nei)