Nurul Arifin: Hasil Survei CSIS Buktikan Golkar Masih Relate dengan Anak Muda
Partai Golkar, menurut survey CSIS, menjadi partai yang paling populer bagi pemilih muda.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam usianya tahun ini yang menginjak 58 tahun, Partai Golkar rupanya masih banyak digandrungi anak muda.
Terbaru, jajak pendapat dari atau survei yang dilakukan Centre for Strategic and International Studies (CSIS), memperlihatkan partai beringin menjadi partai yang paling populer bagi pemilih muda.
Hasil jajak pendapat oleh CSIS itu diumumkan Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial dari lembaga berpengaruh itu, Arya Fernandes, melalui tayangan di YouTube CSIS, Senin (26/9/2022). Golkar mengungguli PDIP, Gerindra, serta dibayangi Demokrat.
“Saya pribadi mengepreasi hasil survei ini. Ternyata Golkar sebagai partai tertua di Tanah Air, hingga kini masih relate dengan anak muda atau pemilih muda,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bidang Kominfo.
"Hal ini sekaligus membuktikan bahwa apa yang selama ini diperjuangkan Golkar juga diterima oleh para pemilih muda.”
Partai Golkar dalam Pilkada 2020 lalu juga menjadi partai penyumbang kader muda terbanyak. Dari 60 kader yang didorong Golkar.
“Bahkan, 25 di antaranya berhasil lolos atau menang di Pilkada, baik menjadi kepala daerah maupun wakil kepala daerah,” tambah Nurul.
Sementara di jajaran anggota DPR, dari 10 anggota termuda, Golkar juga menempatkan tiga anak muda seperti Puteri Komarudin, Dyah Roro Esti, dan Adrian Jopie Paruntu, yang saat terpilih masih berusia di bawah 27 tahun.
Survei CSIS ini dilakukan pada rentang waktu 8-13 Agustus 2022 terhadap responden yang berusia 17-39 tahun yang diasumsikan sebagai pemilih muda. Penarikan sampel menggunakan multistage random sampling terhadap 1.200 responden di 34 provinsi. Margin of error sebanyak +/-2,84 persen dengan tingkat kepercayaan 95%.
Survei CSIS menunjukkan dominasi Golkar dari segi popularitas, yang mencapai 94%. Sementara dari sisi kesukaan, persentase pemilihnya mencapai 75%.
Golkar mengungguli PDIP dari kedua aspek, yakni popularitas dan kesukaan, di mana PDIP mendapatkan 93,5% dan 68,2%.
Hasil survei CSIS mewujudkan target Golkar yang sejak lama mencanangkan target untuk lebih menggaet pemilih milenial. Target menggaet pemilih muda ini tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi jangka panjang. Ini adalah sebuah langkah maju untuk Golkar.
Kalangan milenial atau anak muda adalah pemilih yang prospektif, sehingga partai yang serius menggarap dan menyasar segmen pemilih ini bisa menjadi partai masa depan.
Golkar sadar betul tantangan itu, sehingga ikhtiar dan usahanya dalam menggarap potensi pemilih milenial cukup bagus.
Meski kalangan milenial ini termasuk segmen pemilih yang sulit permanen, tetapi jumlah mereka signifikan. Mengakrabi kelompok milenial ini, tentu Golkar punya peluang untuk bisa mendekat dan memahami kebutuhan mereka sesuai tantangan kekinian.
Sebelumnya pada survei yang dirilis oleh Litbang Kompas, awal September lalu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dinilai banyak memberikan ruang kepada anak muda untuk tampil.
“Ini juga bukti jika ketua umum kami selalu memberikan perhatian lebih kepada anak muda,” pungkas Nurul.
Di dalam Partai Golkar sendiri memberi kesempatan kepada anak-anak muda juga sudah terjadi di jabatan ketua-ketua DPD Provinsi. Seperti Meutya Hafid, Ace Hasan, Melki Iaka Lena, Sarmudji dan masih banyak lainnya.