Menjadi Andalan Masyarakat Jayapura, Angkutan Laut Kapal Perintis Terus Mengalami Peningkatan
Pelayanan kapal-kapal perintis masih menjadi primadona dan pilihan utama dalam pergerakan orang dan distribusi logistik di Pelabuhan Jayapura
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS, JAYAPURA - Transportasi Laut Kapal Perintis yang merupakan program subsidi pemerintah melalui Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut selalu menjadi primadona dan unggulan dalam menghubungan daerah satu dengan daerah lain terlebih khusus wilayah 3TP (terpencil, terluar, tertinggal dan perbatasan), termasuk di wilayah Jayapura, Papua.
Kepala KSOP Jayapura Agustinus mengungkapkan bahwa angkutan Laut Perintis di Pelabuhan Jayapura terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan, hal ini dapat dilihat dari realisasi tren penggunaan Perintis untuk jumlah muatan pada penumpang dan barang sampai bulan Agustus yang terus mengalami kenaikan.
"Saat ini Pelabuhan Jayapura sebagai pangkalan dalam pelayaran perintis melayani jaringan lintasan pada Trayek R-93 dan R-95 dengan 2 armada kapal negara perintis dioperatori oleh PT. Bayu Bahari Nusantara Line dan pada Trayek R-91, R-92 dan R-94 dilayani 3 armada kapal negara atau penugasan dengan operator PT. PELNI," ujar Agustinus.
Keberadaan angkutan laut perintis ini mendapat apresiasi dari Pemerintah Daerah (Pemda). Bupati Jayapura, Mathius Awoitouw mengatakan bahwa Pelabuhan Depapre kedepannya berkolaborasi untuk pengelolaannya bersama SDM masyarakat asli setempat dan masyarakat adat sebagai penerima manfaat langsung selain pihak-pihak diluar masyarakat adat.
"Pemerintah akan memprioritaskan keterlibatan masyarakat adat dalam pengolahan Bisnis Shipping di pelabuhan Depapre" ujar Bupati.
Menyambung keterangan Bupati Jayapura, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Jayapura Alfons Awoitouw menyampaikan bahwa Layanan Kapal Perintis di Pelabuhan Depapre sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang ditandai dengan hadirnya jenis usaha terkait di pelabuhan.
"Hal ini tentu dipandang selaras dengan pengembangan program strategis nasional Tol Laut yaitu layanan kapal perintis dengan elemen pendukungnya pada jaringan trayek dan kapal," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama apresiasi kepada Ditjen Perhubungan Laut diberikan oleh Laus yang merupakan Akademisi Hubungan Internasional, FISIP Universitas Cenderawasih dan juga merupakan Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan 2019-2021 dan saat ini sebagai Ketua APS (Analisis Papua Strategis) sebuah komunitas profesional global nasional dan internasional, menyampaikan bahwa program Nawa Cita Bapak Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia Poros Maritim Dunia terus berkembang dengan trend peningkatan penggunaan Layanan Angkutan Laut Perintis pada tahun 2022.
"Peningkatan trayek pelayaran perintis saat ini menjawab isu-isu strategis seperti Geo Strategis dan Geo Politik perdagangan Indo Pasifik apalagi saat Pelabuhan Depapre dalam proses pengembangan menjadi Pelabuhan Hub Internasional, ini merupakan sinergitas Pemerintah Provinsi Papua dengan Kementerian Perhubungan melalui KSOP Jayapura yang merupakan UPT dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Provinsi Papua." ujar Laus.
Willem Thobias Fofid, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut & Usaha Kepelabuhanan KSOP Jayapura menambahkan bahwa Layanan Perintis pada pangkalan Jayapura di Trayek R-93 dengan pengoperasian armada KM. Lestari Permai per agustus realisasi muatan barang mencapai 227 ton dan penumpang 720 orang begitu juga dengan realisasi KM. Sabuk Nusantara 29 per agustus mencapai 66 ton dan penumpang mencapai 7.167 orang.
"Pelayanan kapal-kapal perintis masih menjadi primadona dan pilihan utama dalam pergerakan orang dan distribusi logistik di Pelabuhan Jayapura dan menjangkau wilayah-wilayah pesisir yang dikenal dengan sebutan wilayah 3TP (terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan), kami akan terus membina, monitoring dan evaluasi kinerja kapal-kapal perintis sehingga dapat mensinergikan program-program pemerintah yang lainnya," tutupnya.