Mualim II Seti Siringon, Bukti Pengembangan Masyarakat Papua oleh Kemenhub
Mualim II Seti Siringon merupakan Putra Asli Papua pertama dari wilayah pegunungan yang menjadi perwira kapal niaga di Kapal Perintis KM. Sabuk Nusant
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Bertempat di Dermaga Penumpang Pelabuhan Jayapura dalam pelayanan penumpang Angkutan Laut Kapal Perintis oleh KM. Sabuk Nusantara 29 ada satu hal yang menarik saat proses embarkasi dan debarkasi penumpang.
Terdapat salah satu Putra Asli Papua dari wilayah pegunungan yang menjadi Perwira di kapal perintis tersebut yaitu Mualim II Seti Siringon.
Ternyata Seti Siringon merupakan putra terbaik dari Kabupaten Yahukimo Angguruk dan juga merupakan Putra Asli Papua pertama dari wilayah pegunungan yang menjadi perwira kapal niaga di Kapal Perintis KM. Sabuk Nusantara 29 milik Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perhubungan CQ Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, yang saat ini dioperasikan oleh PT. Bayu Bahari Nusantara Line.
Kepala KSOP Jayapura, Agustinus menyampaikan bahwa Seti merupakan perwira lulusan dari BP2IP Sorong yang saat ini bernama POLTEKPEL Sorong tahun 2016 sudah malang melintang di dunia maritim pelayaran niaga ini merupakan wujud dari program Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui KSOP Jayapura.
"Saat ini pengembangan SDM Putra Putri Asli Papua di dunia Maritim khususnya pelayaran niaga terus di tingkatkan melalui Sekolah Kedinasan Kementerian Perhubungan seperti di STIP Jakarta, PIP Semarang, PIP Makassar dan Poltekpel Sorong," ujar Agustinus.
Hal ini diikuti juga dengan pengembangan Usaha Jasa Terkait di Pelabuhan seperti Perusahaan Bongkar Muat yang di kenal dengan PBM, Perusahaan Jasa Pengurusan Transportasi atau JPT, Perusahaan Pelayaran dan juga beberapa usaha jasa lainnya seperti Tally Mandiri, Keagenan Kapal, Depo Peti Kemas dan usaha lainnya sesuai PM. 59 tahun 2021 tentang Penyelenggaran Usaha Jasa Terkait dengan Angkutan di Perairan.
Upaya yang terus dilakukan oleh KSOP Jayapura ini diapresiasi oleh Tokoh Pemuda dan Tokoh Agama Pegunungan Papua Pdt. Diben Elaby, di sela-sela kegiatan monitoring dan evaluasi Usaha Jasa Terkait Pelabuhan Jayapura.
"Saya sangat gembira dan apresiasi karena saat ini telah ada Putra Papua dari wilayah pegunungan Papua tepatnya dari Angguruk Yahukimo yaitu Seti Siringon yang menjadi Mualim II untuk melayani wilayah 3 TP (terpencil, tertinggal, terluar dan perbatasan) di Papua, semoga Ditjen Perhubungan Laut dapat terus menciptakan pelaut-pelaut handal dari Papua," ungkap Diben
Willem Thobias Fofid, Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut dan Usaha Kepelabuhanan KSOP Jayapura menjelaskan bahwa saat ini pendampingan bagi Putra/Putri Asli untuk Palayaran terus berjalan seperti di STIP Jakarta ada Taruna Muda Amus Membilong.
"Pembinaan kepada Orang Asli Papua juga dilakukan dalam bidang Bisnis Shipping pada Usaha Jasa Terkait di Pelabuhan seperti Perusahaan JPT yang saat ini berjumlah 6 Perusahaan, Perusahaan Bongkar Muat berjumlah 5 Perusahaan dan Perusahaan Pelayaran berjumlah 2 Perusahaan," ujar Willem.
Ditjen Perhubungan Laut mendapat apresiasi dari Laus D.C. Rumayom S.Sos, M.Si Akademisi Hubungan Internasional, FISIP Universitas Cenderawasih yang merupakan Tenaga Ahli Kantor Staf Kepresidenan 2019-2021 dan juga Ketua APS (Analisis Papua Strategis) sebuah komunitas Profesional Global di Papua, Nasional & Internasional yang tersebar di 16 negara menyampaikan bahwa program Nawa Cita Bapak Presiden Joko Widodo untuk menjadikan Indonesia Poros Maritim Dunia terus berkembang dengan peningkatan Layanan Kapal Perintis dan Tol Laut di Papua tahun 2022 meningkat menjadi 11 Trayek dari 34 Trayek di seluruh Indonesia.
"Peningkatan trayek Tol Laut ini menjawab isu-isu strategis seperti Geo Strategis dan Geo Politik perdagangan Indo Pasifik terus dikembangkan dengan hadirnya pengoperasian Pelabuhan Depapre yang akan menjadi Pelabuhan Hub Internasional dan juga peningkatan jumlah Perusahaan milik Putra Putri OAP (Orang Asli Papua) di Pelabuhan Jayapura yang terus bertambah seperti Perusahaan PBM, JPT dan Perusahaan Pelayaran, hal ini merupakan sinergitas Pemerintah Provinsi Papua dengan Kementerian Perhubungan melalui KSOP Jayapura yang merupakan UPT dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di Provinsi Papua," tutupnya.(*)