Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemenhub Pastikan Penyesuaian Tarif KRL Tidak Dilakukan Dalam Waktu Dekat

Direktur DJKA memastikan bahwa tidak akan ada penyesuaian tarif KRL Jabodetabek hingga akhir tahun untuk menimbang beban operasional KRL.

Editor: Content Writer
zoom-in Kemenhub Pastikan Penyesuaian Tarif KRL Tidak Dilakukan Dalam Waktu Dekat
Istimewa
Penyesuaian Tarif KRL 

TRIBUNNEWS.COM- Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memastikan bahwa tidak akan ada penyesuaian tarif KRL Jabodetabek hingga akhir tahun. Plt. Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal menghimbau masyarakat agar tidak perlu kahwatir mengenai penyesuaian tarif KRL. Sebab saat ini Pemerintah melalui DJKA Kementerian Perhubungan masih terus mengkaji ulang besaran tarif yang sesuai agar tidak memberatkan masyarakat dan tidak terlalu membebankan anggaran PSO. “Semoga tahun depan akan ada kabar baik mengenai tarif KRL ini,” ujar Risal ketika berbicara dalam kegiatan NGOBRAS: Ngobrol Bareng Komunitas Kereta Api yang dilaksanakan pada Senin (12/12) di Ruang Mataram Kementerian Perhubungan. 

Risal menjelaskan kajian tentang penetapan tarif tersebut memang memperhatikan tingkat kemampuan dan kemauan masyarakat untuk membayar tarif KRL, sekaligus menimbang beban operasional KRL dan kebutuhan subsidi Public Service Obligation (PSO) yang akan dianggarkan. “Peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu dan pasti terjadi setiap tahunnya, sehingga membuat beban PSO terus meningkat untuk menstabilkan tarif KRL ini,” urai Risal.

Risal memaparkan, peningkatan tarif operasional KRL Jabodetabek selalu terjadi akibat inflasi yang menyebabkan terjadinya peningkatan komponen-komponen biaya yang dibutuhkan. Hal ini menyebabkan subsidi PSO terus bertambah dan menjadi kontraproduktif terhadap upaya pembangunan yang masih terus berlangsung. Menurut Risal, besaran anggaran yang dialokasikan ini akan lebih produktif jika disalurkan untuk pembangunan prasarana dan peningkatan pelayanan perkeretaapian di seluruh Indonesia.

“Tarif KRL hari ini adalah hasil hitung-hitungan pada tahun 2015, tentu sudah tidak relevan dengan hitungan hari ini. Namun kami memahami bahwa ekonomi masyarakat sangat terdampak dengan adanya pandemi, sehingga kajian lebih lanjut masih kami lakukan untuk menimbang penyesuaian tarif ini,” kata Risal mengingatkan.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas