Kemenhub Turunkan Tim Reaksi Cepat, Tumpahan Minyak di Perairan Pelabuhan Belawan Berhasil Diatasi
Kemenhub melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan dan Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan menurunkan tim reaksi cepat mengatasi tumpahan minyak
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Perhubungan & Direktorat Jenderal Perhubungan Laut melalui Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan dan Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan menurunkan tim reaksi cepat mengatasi tumpahan minyak akibat flexible hose dari kapal MT SC CHONGQING pada tanggal 15 April 2023 kemarin.
"Tim reaksi cepat dari Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan dan Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan berhasil mengatasi tumpahan minyak tersebut," ujar Kepala Otoritas Pelabuhan Utama Belawan Capt. Wisnu Handoko, Minggu (16/4).
Ia mengatakan kondisi perairan di sekitar dermaga sudah bersih dan pemuatan sisa muatan ke kapal tetap berlangsung.
“Berkat kesigapan tim reaksi cepat Ditjen Hubla beserta stakeholder masalah tumpahan minyak tersebut telah teratasi,” ucap Capt. Wisnu.
Capt. Wisnu mengatakan begitu mendapatkan kabar terjadinya tumpahan minyak, OP Belawan, KSU Belawan beserta Pelindo saat pipa pecah sudah langsung melakukan emergency Stop Procedur namun ada sekitar 13 Ton sisa cairan CPO di dalam pipa yang masih tertumpah di dermaga dan mengalir ke laut sekitar dermaga akan tetapi tetap tertahan oilboom sehingga tidak menyebar.
“Alhamdulillah sudah teratasi dengan maksimal, pemuatan minyak yang sempat terhenti sejak kemarin sudah dimulai kembali meskipun dengan kecepatan loading yang dikurangi,” jelas Capt. Wisnu.
Sementara itu Kepala Kantor Syahbandar Utama Belawan Capt. Bharto Ari Raharjo mengatakan KSU Belawan menurunkan tim reaksi cepat atau Quick Response Team (QRT) dengan 3 kapal Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai KN.P332 dan KN.P 463 serta speed boat sedangkan dari sisi darat KSU Belawan bersama PFSO memperketat penjagaan.
“Tumpahan minyak telah terlokalisir dengan oil boom dan oil skimer juga diturunkan namun karena pekatnya minyak nabati tersebut tidak dapat terisap makan dilakukan secara manual. Kami melakukan pemeriksaan dari sisi laut bahwasanya tidak ada minyak yang tersebar ke sisi darat hanya sedikit penyebaran kurang lebih 300 meter ke sisi dermaga 106,107,” pungkas Capt. Bharto.
Lebih lanjut Capt. Bharto mengatakan KSU Belawan bersama OP Belawan terus mengawal penanganan tumpahan minyak tersebut dan hasilnya hingga saat ini sudah dapat teratasi sekitar 98 persen. Lebih lanjut KSU Belawan telah mengeluarkan surat perintah penyidikan atas kejadian tersebut.
“Kami bersama Otoritas Pelabuhan Utama Belawan terus mengawal hingga saat ini tumpahan minyak sudah dapat diatasi sekitar 98% dari kurang lebih 13 ton tumpahan berdasarkan data Pasific Palm Indonesia dan penyebarannya sudah tidak kami lihat. Sementara pihak kami sudah mengeluarkan surat perintah penyidikan terkait hal tersebut dan PSC juga sudah melakukan pemeriksaan awal ke kapal sebelum kapal memuat kembali,” tutup Capt. Bharto.