Kunjungi Galeri Lukisan, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Para Seniman Bali Kuasai Pasar Internasional
Ketua MPR RI berharap seni lukis karya para seniman Bali bisa menguasai pasar seni internasional.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Ketua MPR RI sekaligus Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo berharap seni lukis karya para seniman Bali bisa menguasai pasar seni internasional.
Terlebih, lukisan klasik Bali telah dijadikan barang koleksi dan dagangan, sejak Bali bersentuhan dengan industri pariwisata di tahun 1930-an.
"Karya seni lukis klasik Bali saat ini sudah terkenal karena memiliki nilai seni yang tinggi. Tidak hanya berhasil menjadi koleksi museum di Indonesia saja, tetapi juga dikoleksi oleh para pecinta seni lukis dan museum berbagai belahan ini. Sehingga, secara tidak langsung mampu mengangkat dan mengharumkan nama Bali di tingkat nasional maupun internasional," ujar Bamsoet usai mengunjungi Kresna Ayu Painting Gallery di Bali, Jumat (21/4/2023).
Ketua DPR RI ke-20 dan mantan Ketua Komisi III DPR RI bidang Hukum, HAM, dan Keamanan ini menjelaskan, salah satu karya lukis klasik Bali yang terkenal diantaranya lukisan klasik Wayang Kamasan. Bahkan, lukisan klasik Wayang Kamasan ini telah ditetapkan oleh pemerintah Indonesia menjadi Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada tahun 2015.
"Pemerintah Indonesia pun telah mengusulkan lukisan klasik Wayang Kamasan sebagai Warisan Budaya Tak Benda kepada Intangible Cultural Heritage (ICH) United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Saya mendukung penuh agar lukisan klasik Wayang Kamasan ini bisa ditetapkan UNESCO sebagai salah satu warisan budaya dunia," kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Pemuda Pancasila dan Kepala Badan Hubungan Penegakan Hukum, Pertahanan dan Keamanan KADIN Indonesia ini menerangkan, sebelumnya lukisan klasik Wayang Kamasan pada tahun 2018 pernah diusulkan pemerintah Indonesia kepada ICH UNESCO untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Namun, masih belum berhasil karena ada beberapa hal yang perlu dilengkapi. Di tahun 2022 lalu, pemerintah kembali mengajukan lukisan klasik Wayang Kamasan kepada ICH UNESCO untuk ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
"Seni lukis klasik Wayang Kamasan ini berkembang di Desa Kamasan, Kabupaten Klungkung, Bali. Seni lukis Wayang Kamasan memiliki ciri khas menampilkan potongan-potongan cerita yang diambil dari Kitab Sutasoma. Seperti Mahabharata, Ramayana, cerita Tantri, dan lainnya. Saat ini, di Desa Kamasan anak-anak desa sejak kecil dilatih untuk melukis dan mempertahankan seni lukis Wayang Kamasan. Kegiatan ini perlu mendapatkan dukungan penuh, baik dari pemerintah pusat ataupun daerah," pungkas Bamsoet. (*)